Jambi Alami Tekanan Berat Pada Komoditas Unggulan Perkebunan

Sawit Notif – Banyak bahan baku utama Jambi mengalami tekanan berat yang mempengaruhi kesejahteraan. Dalam hal ini, pemerintah harus bertindak untuk meringankan tekanan ini sebagai prioritas. Ekonom dari Universitas Batanghari, Pantun Bukit, mengatakan kelapa sawit, karet dan beberapa komoditas pertanian dan perkebunan berada di bawah tekanan karena subsidi pupuk dicabut. (7/2)

Mengutip Kompas.id, Biayaproduksi meningkat begitu banyak. Harga satu karung pupuk adalah Rp 200.000 sampai Rp 800.000. “Dengan kata lain, petani menanggung beban empat kali lipat dibanding akhir tahun lalu,” ujar Pantun Bukit.

Ironisnya, kenaikan biaya produksi tidak sebanding dengan hasil yang dicapai. Harga sawit yang mencapai Rp 3.500 per kg pada Maret 2022 belum kembali. Harga sawit minggu ini Rp 2.000/kg, lebih rendah dari minggu lalu yang harganya Rp 2.200/kg.

Kepala Badan Pusat Stastistik (BPS) Provinsi Jambi, Agus Sudibyo juga mengatakan bahwa harga dua komoditas unggulan perkebunan di Jambi mengalami penurunan. Harga minyak sawit turun 7,25 persen pada kuartal IV-2023 dibandingkan kuartal III.

Sementara itu, penurunan harga pada triwulan terakhir tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 29,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.  Demikian pula harga bahan baku karet turun sebesar 8,31 persen pada triwulan IV tahun 2022 dibandingkan kuartal III, dan turun 21,95 persen (year on year/yoy).

Maka dari itu, dalam mengurangi tekanan bagi petani di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan, Pantun  mengusulkan agar pemerintah mengambil kebijakan perluasan pasar dan pengembangan industri hilir di Jambi.

Sumber: Kompas.id

Bagi perusahaan perkebunan yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pupuk yang tepat, dan harga terjangkau bisa kunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.