IPOC 2022 Bali Akan Dihadiri Lebih dari 1.500 Pebisnis Dunia

IPOC 2022 Bali Akan Dihadiri Lebih dari 1.500 Pebisnis Dunia

Sawit Notif – Akan hadir lebih dari 1.500 pelaku bisnis dari 35 negara yang akan hadir dalam konferensi minyak sawit di Nusa Dua, Bali pada 2-4 November.

Acara ini mengangkat bertajuk “Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) ” yang diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), ini merupakan konferensi tahunan minyak sawit terbesar dunia.

Mengutip Kontan.co.id, Chairperson IPOC 2022, Mona Surya mengatakan bahwa hingga sepekan sebelum penyelenggaraan acara, lebih dari 1.500 pelaku bisnis dari 35 negara akan hadir dalam kegiatan konferensi danekhibisi sawit IPOC 2022 and 2023 Price Outlook.

Mona mengatakan, IPOC ke-18 kembali offline setelah dua tahun online akibat pandemi Covid-19. Salah satu topik yang dibahas dalam konferensi tersebut adalah prospek harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada tahun 2023.

Mona menjelaskan bahwa selain isu-isu global, IPOC juga akan mendiskusikan dinamika sektor kelapa sawit Indonesia sepanjang tahun 2022. Tentu saja kebijakan minyak sawit dalam negeri ini juga akan berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran minyak sawit di pasar minyak nabati global.

Berdasarkan yang dikatakannya, konferensi sendiri akan diikuti lebih dari 1.200 peserta, sedangkan ratusan lainnya yang hadir adalah para exhibitor dan pengunjung pameran.

Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono mengatakan IPOC 2022 merupakan ajang yang sangat strategis untuk menganalisis keadaan pasar minyak nabati global tahun depan. Terlebih ketidakseimbangan pasokan dan permintaan pada pasar minyak nabati dunia juga belum normal karena adanya dampak perang antara Rusia dengan Ukraina.

Joko Supriyono juga mengatakan bahwa situasi geopolitik di Eropa saat ini akan menjadi bahasan di hari pertama konferensi IPOC.

Serta, pembicara yang hadir pada sesi hari pertama antara lain adalah  Andri Hadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Luxemburg, dan Uni Eropa. Kemudian, Prof Pietro Paganini dari John Cabot University Roma, dan Khor Yu Leng ekonom Singapura.

Kemudian. untuk sesi kedua para pakar komoditas global seperti James Fry dari LMC International dan Thomas Mielke dari Oil World akan mengulas faktor-faktor yang akan mempengaruhi supply and demand dalam pasar minyak nabati dunia. Selain James Fry and Thomas Mielke, pakar komoditas lainnya juga akan menyampaikan analisisnya yaitu Nagaraj Meda dan Dorab Mistry.

Sumber: Kontan.co.id