Industri Hilir Kelapa Sawit Paling Seksi

Balikpapan – Industri hilir sawit jadi peluang bisnis paling seksi di Bumi Etam. Pasalnya saat ini, masih perusahaan kelapa sawit yang memiliki pabrik pengolahan sendiri.

“Jika berbicara untung, mestinya berbicara Crude Palm Oil (CPO). Bukan lagi tandan buah segar (TBS). Sebab di Kaltim kebanyakan perusahaan sawit tidak memiliki pabrik sendiri,” tutur Pembina Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Kaltim, Azmal Ridwan, Jumat (4/5).

Data Dinas Perkebunan Kaltim mencatat, total luas tanaman perkebunan saat ini mencapai 1,35 juta hektare. Dan akan dikembangkan lagi dengan target membuka 3,269 juta hektare. Untuk sawit, luas perkebunannya sekitar 1,19 juta hektare dengan produksi 13,137 juta TBS atau setara 2.890 ton CPO. Selain sawit, jumlah itu terbagi untuk komoditas lain seperti karet, kakao, lada, dan kelapa.

Azmal mengatakan, sejauh ini Kaltim baru memiliki 78 buah pabrik kelapa sawit. Idealnya, kata dia, Kaltim harusnya memiliki lebih banyak pabrik. Memiliki pabrik kelapa sawit (PKS) diyakini menguntungkan secara bisnis. Langkah ini juga mendukung upaya mewujudkan industri hilir kelapa sawit yang dicanangkan Pemprov Kaltim demi melepaskan ketergantungan akan batu bara dan migas.

Harga TBS saat ini pun terpaut jauh dengan minyak sawit atau CPO. Harga CPO mencapai Rp 7 ribu lebih. Sedangkan harga TBS paling tinggi hanya Rp 1.900 per kilogram. Sementara dia mengatakan, untuk PKS berkapasitas TBS 30 ton memerlukan setidaknya lahan 4.000-5.000 hektare.

“Mengacu aturan, perusahaan yang punya minimal 4.000 hektare lahan sawit produktif, harusnya sudah punya pabrik sendiri,” jelasnya. Azmal melihat, sejauh ini ada beberapa pertimbangan agar perusahaan sawit memiliki pabrik sendiri. Pembangunan pabrik baru, diyakini lebih baik jika sudah punya pasokan TBS sendiri.

Gapki mencatat, Kaltim telah memiliki 351 perusahaan sawit, dengan total 297 izin usaha perkebunan (IUP). Sedangkan pemegang izin hak guna usaha (HGU) hanya 156 perusahaan, dengan luas lahan berkisar 1,02 juta hektare.

Sebagai informasi, 78 unit pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang sudah beroperasi optimal dengan kapasitas tergolong besar, yakni total mencapai 4.355 ton TBS per jam.

“Sebanyak 78 unit pabrik ini tersebar pada enam kabupaten di Kaltim, terutama pada kawasan yang terdapat di sentra perkebunan kelapa sawit,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Ujang Rachmad.

Dari enam kabupaten yang memiliki perusahaan pengolah minyak sawit itu, yakni 16 pabrik di Paser, enam pabrik di Penajam Paser Utara, 28 unit di Kutai Timur, sebanyak 15 pabrik di Kutai Kartanegara, lima pabrik di Kutai Barat, dan delapan pabrik di Kabupaten Berau.

Ujang mengatakan, tahun ini ada rencana penambahan 20 pabrik dengan kapasitas produksi 885 ton TBS per jam. Pembangunan pabrik baru itu akan berdiri di Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, Penajam Paser Utara, dan Berau.

sumber: kaltim.prokal.co