Harga Sawit Menyentuh Titik Terendah di Singkil, Petani: Ongkos Panen Pun Tak Cukup

Harga Sawit Menyentuh Titik Terendah di Singkil, Petani Ongkos Panen Pun tak Cukup

Singkil – Harga kelapa sawit menyentuh titik terendah selama lima tahun terakhir di Kabupaten Aceh Singkil.

Kondisi tersebut ‘memukul’ perekonomian masyarakat di tanah Sekata Sepekat yang mayoritas menggantungkan hidup dari bersawit.

Berdasarkan pantauan Serambinews.com, Kamis (28/6/2018), harga kelapa sawit di tingkat petani Rp 700 per kilo. Terjun bebas dari sebelumnya masih di atas Rp 1.000 per kilo.

Terus menurunnya harga sawit terjadi sejak sebulan terkahir. “Turun terus dari 1.400 rupiah menjadi 1.300 rupiah hingga 900 rupiah sekilo. Punya kami masih dibeli 900 rupiah sekilo, orang lain ada yang dibeli cuman 700 rupiah,” ujar Agus petani sawit di Gunung Meriah.

Menurut petani, bila harga sawit di bawah Rp 1.000 mereka mengalami kerugian.

Sebab harga tersebut tidak mencukupi lagi untuk biaya perawatan dan panen.

“Kalau di bawah seribu, jangankan beli pupuk. Ongkos dodos (panen) saja tidak cukup,” kata Aril petani sawit yang memiliki kebun di kawasan Selok Aceh, Singkil.

Harga sawit Rp 700 per kilo merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir.

Sebab selama kurun waktu itu paling rendah masih di atas Rp 1.000 per kilo.

sumber: tribunnews.com