Sawit Notif – Diketahui harga minyak nabati telah melonjak sejak Februari 2022 lalu, disusul dengan adanya ketegangan geopolitik, larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan minyak goreng sawit oleh Indonesia, kini bisa turun hingga 15% pada Juni 2022.
Mengutip Infosawit.com, Chief Executive Officer dan Managing Director Adani Wilmar, Angshu Mallick, harga minyak nabati telah mencapai puncaknya dan akan mulai membaik pada bulan Juni depan dan seterusnya dengan perkiraan turun sekitar 10-15%
Kemudian, dilansir Financial Express, Adani Wilmar mencatat terdapat kenaikan harga di rata-rata 30-35% untuk minyak nabati selama kuartal yang berakhir pada 31 Maret.
Mallick mengatakan untuk tahun penuh yang berakhir Maret, biaya bahan baku naik 49% dibanding tahun lalu pada periode yang sama menjadi Rs 48.214 crore. Kemudian, dampak akibat terjadinya perang Ukraina-Rusia menimbulkan pasokan minyak nabati defisit, ditambah Indonesia tiba-tiba melarang ekspor minyak sawit.
Indonesia sebagai negara dengan produksi minyak sawit terbesar di dunia dan kebutuhan domestik lebih kecil dibandingkan ekspor, maka hal ini menimbulkan tidak mampunya menahan stok terlalu lama akibat kekurangan bulking storage.
Sumber: Infosawit.com