Sawit Notif – Gulma pakis di kelapa sawit masuk ke dalam salah satu jenis gulma yang sering kali menghambat produktivitas tanaman. Pertumbuhannya yang menempel pada bagian pelepah tandan tanaman membuat petani sawit merasa kerepotan.
Tanaman sawit dan gulma mulai berkompetisi merebutkan asupan air, nutrisi, dan cahaya matahari. Dari sisi estetika, pertumbuhan gulma sawit juga merusak area piringan tanaman kelapa sawit di area perkebunan.
Apa Itu Gulma Pakis di Kelapa Sawit?
Tumbuhan pakis dapat tumbuh dengan muda di area tanah yang lembab. Misalnya saja rawa dan tanah gambut. Gulma pakis mampu menjalar hingga lebih dari 1 meter. Nama latin gulma pakis di kelapa sawit bisa diketahui di bawah ini.
Sebenarnya, ada beberapa jenis gulma pakis di kelapa sawit. Namun, terdapat 2 jenis yang populer yakni gulma pakis udang (Stenochlaena palustris) dan gulma pakis kawat (Dicranopteris linearis).
Kelompok tanaman paku-pakuan ini tumbuh liar di area perkebunan kelapa sawit. Baik di lahan terbuka maupun di bawah naungan ringan. Keberadaannya kerap dianggap sebagai gulma karena mengganggu tanaman perkebunan.
Dampaknya pada Tanaman Kelapa Sawit
Tanaman gulma ini tumbuh secara menjalar dan membentuk koloni rapat. Keberadaannya dapat menutupi keseluruhan permukaan tanah sehingga merugikan tanaman sawit di area perkebunan. Untuk lebih jelasnya, petani sawit bisa membaca informasi berikut.
1. Kompetisi Unsur Hara, Cahaya, dan Air
Gulma pakis pada tanaman kelapa sawit tumbuh secara rapat dan menyerap banyak unsur hara, air, hingga cahaya. Padahal, unsur tersebut juga dibutuhkan oleh tanaman sawit. Bagian akar pasir menyebar secara luas di permukaan tanah.
Kondisi tersebut sering kali membuat kebutuhan nitrogen, fosfor, dan kalium tanaman sawit menjadi tidak terpenuhi. Ketersediaan nutrisi yang kurang mencukupi membuat pembentukan akar dan daun tanaman sawit ikut terhambat.
2. Menghambat Pertumbuhan Sawit di Masa Awal
Memasuki fase TBM (Tanaman Belum Menghasilkan), kelapa sawit berada dalam kondisi yang sensitif dan mudah tertekan dengan kondisi lingkungan sekitar. Jika gulma pakis tumbuh banyak, tentu saja pertumbuhan awal tanaman sawit berjalan tidak optimal.
Bibit sawit yang tumbuh di kondisi mengkhawatirkan tampak kerdil, menguning, dan tidak berkembang. Tidak hanya itu, gulma pakis yang tumbuh lebat juga membentuk lapisan di tanah yang menghambat ruang tumbuh tanaman sawit.
3. Menyulitkan Pekerjaan Pemeliharaan Kebun
Gulma pakis kawat yang tumbuh merambat membentuk anyaman rapat di area lahan sawit. Pertumbuhan inilah yang menyulitkan para pekerja di area kebun. Pekerja cenderung kesulitan untuk melakukan pemeliharaan rutin pada tanaman.
Mencakup penebaran pupuk, penyemprotan herbisida, hingga proses perawatan tanaman mudah. Dalam kondisi parah, pertumbuhan pakis kawat mengakibatkan jalan antar tanaman menjadi tertutup.
4. Tempat Berlindung Hama dan Penyakit
Pertumbuhan gulma pakis yang tidak terkendali juga memperbesar potensi kemunculan hama dan penyakit. Misalnya saja tikus dan serangga yang merusak bagian pelepah dan buah sawit. Kelembapan tinggi di bawah gulma pakis turut menjadi lingkungan yang ideal untuk jamur.
Contohnya jamur akar merah yang sering kali menyerang bagian akar tanaman kelapa sawit. Selain jamur tersebut, resiko penyebaran Ganoderma sawit juga meningkat. Kelembapan tanah yang meningkat membuat penyebaran spora jamur tumbuh lebih cepat.
Jarak Tanam agar Pertumbuhan Sawit Optimal
Untuk menjaga pertumbuhan tanaman sawit berjalan tetap optimal, petani sawit perlu memperhatikan jarak tanam yang ideal. Petani sawit bisa menerapkan pola tanam segitiga dengan jarak 9m x 9m x 9m.
Jarak tersebut ideal bagi tanaman sawit sehingga penyerapan cahaya matahari dan nutrisi penting lainnya tercukupi. Penerapan jarak tanaman yang tepat juga memudahkan proses pemeliharaan kebun sawit.
Ketika fase tanaman belum menghasilkan (TBM), radius 1.5 sampai 2 meter dari pokok sawit harus rutin dibersihkan dari gulma pakis. Sementara, ketika memasuki fase tanaman menghasilkan keberadaan pakis justru mampu mencegah erosi.
Bagaimana Cara Mengendalikan Gulma Pakis di Perkebunan Kelapa Sawit
Cara mengendalikan gulma pakis di kelapa sawit membutuhkan persiapan dan langkah yang konsisten. Petani sawit bisa menggunakan herbisida gulma pakis di kelapa sawit maupun memperbaiki manajemen air di area perkebunan.
1. Menggunakan Herbisida Selektif
Pengendalian gulma pakis umumnya dilakukan menggunakan herbisida untuk pakis kawat. Jenis herbisida ini menggunakan bahan aktif berupa glifosat, metsulfuron-methyl, maupun campuran bahan tertentu.
Selain menggunakan herbisida, petani sawit juga bisa memanfaatkan pengendali CHIPS dari PKT. Biopestisida ini menggunakan formulasi khusus yang mampu menghambat pertumbuhan gulma pakis di sekitar tanaman sawit.
2. Rotasi Tanaman Penutup Tanah
Cara membasmi gulma pakis kawat yang kedua yakni dengan melakukan rotasi tanaman penutup tanah. Metode ini berguna untuk menekan pertumbuhan gulma pakis. Petani sawit bisa memilih salah satu tanaman penutup di sela-sela sawit.
Dengan adanya tanaman penutup yang lebih terkontrol, gulma pakis menjadi sulit untuk berkembang karena kalah bersaing. Selain mengendalikan gulma pakis, metode ini juga membantu memperbaiki struktur tanah.
3. Memperbaiki Manajemen Tata Air
Gulma pakis sering kali tumbuh subur di lahan yang lembap dan terbuka. Untuk itu, petani sawit perlu memperbaiki manajemen tata air di perkebunan agar menekan pertumbuhan gulma pakis.
Sistem drainase yang baik membuat kelempaban tanah berlebih tidak terjadi. Dengan begitu, petani sawit tidak perlu repot-repot memikirkan cara membasmi gulma pakis di kelapa sawit yang efektif.
Kelembapan tanah yang stabil tidak ideal sebagai tempat pertumbuhan pakis. Untuk hasil yang lebih maksimal, petani sawit bisa mengkombinasikannya dengan beberapa upaya pengendalian lainnya.
Atasi dengan Pupuk dari PKT!
Gulma pakis di kelapa sawit sering kali menimbulkan dampak negatif. Untuk informasi lebih lengkap terkait cara meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit Anda, silahkan hubungi 0821-2000-6888 atau kunjungi website https://pkt-group.com/.
FAQ
Jenis gulma pakis di kelapa sawit?
Klasifikasi gulma pakis di kelapa sawit terdiri dari beberapa jenis. Namun, jenis yang paling umum untuk ditemukan yakni pakis kawat dan pakis lunak. Dalam jumlah banyak, keberadaan pakis justru mengganggu penyerapan nutrisi tanaman.
Apa saja gulma yang bentuknya mirip pakis?
Selain pakis, ada pula gulma lain yang memiliki bentuk serupa. Gulma tersebut memiliki nama gulma nanas (Matricaria discoidea). Tanaman ini bisa tumbuh hingga 7-30 cm menyerupai semak-semak kecil.
Apa ciri-ciri pakis?
Ciri-ciri utama dari tanaman pakis yakni tidak memiliki bunga, tidak berbuah, dan bereproduksi dengan spora. Tanaman ini mempunyai daun sejati yang menggulung ketika masih berusia muda.
Habitatnya berada di hutan lembab, menempel pada tumbuhan lain, hingga tumbuh di air. Akar dan batang pakis memiliki sistem pengangkutan berupa xilem dan floem layaknya tanaman lain. (AD)(DK)(SD)

