CPO Amblas, Setoran Bea Keluar ke Pemerintah Ikut Turun Drastis

CPO Amblas, Setoran Bea Keluar ke Pemerintah Ikut Turun Drastis

Sawit Notif – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) amblas pada September. Penurunan harga bulan lalu berdampak besar pada penerimaan bea keluar (BK).

Mengutip Cnbcindonesia.com, Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, penerimaan bea keluar (BK) pada September tercatat Rp 2,39 triliun. Nilai tersebut ambles 27% dibandingkan bulan lalu dan anjlok 34,7% dibandingkan September 2021.

Penerimaan BK pada bulan September juga merupakan yang terendah sejak Mei 2022, yakni dalam empat bulan terakhir.

Penerimaan BK menurun karena kecilnya kontribusi kelompok CPO dan turunannya. Pada September 2022, penerimaan BK dari kelompok tersebut hanya Rp 1,62 triliun atau lebih rendah 40,2% dibandingkan Agustus.

Jika dilihat dari nominalnya, penerimaan BK dari CPO dan produk turunannya juga turun Rp 1,09 triliun dalam sebulan. Maka itu, penerimaan BK CPO dan produk turunannya tak lepas dari melandainya harga komoditas tersebut.

Sedangkan, harga CPO untuk periode 1 – 15 Agustus 2022 ditetapkan sebesar US$ 929,66/ton sementara untuk periode 16 – 30 September 2022 sebesar US$ 846,32/ton.

Mengacu pada data Refinitiv, harga rata-rata crude palm oil (CPO) ambles 10,3% sebulan pada September lalu. Maka, dengan harga referensi tersebut, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$ 74/ton untuk periode 1-15 September dan US$ 52/ton untuk 16-30 September 2022.

Sedangkan, penerimaan BK dari kelompok CPO dan turunnya dibagi ke dalam tiga kategori yaitu bungkil dan kernel, CPO, dan turunan CPO. Penerimaan BK dari kelompok turunan CPO anjlok 40,2% (month to month/mtm) menjadi Rp 744,2 miliar pada September.

Kemudian, penerimaan BK dari kelompok CPO ambles 49,2% (mtm) menjadi Rp 392,1 miliar, dan dari bungkil dan kernel anjlok 30% (mtm) menjadi Rp 480,5 miliar pada September 2022.

Pemerintah juga mengumpulkan pendapatan negara sebesar Rp 753,5 miliar pada September 2022, dan melonjak 42,5% dibandingkan bulan sebelumnya. PT Freeport Indonesia turut menyumbang penerimaan BK sebesar Rp 616, 7 miliar pada September atau 81,8% dari total.

Kemudian, jika dilihat secara keseluruhan penerimaan BK pada Januari-September 2022 sudah menyentuh Rp 37,04 triliun. Jumlah ini naik 64,2% jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu.

Sumber: Cnbcindonesia.com