SawitNotif – Ciri kelapa sawit yang mengalami kekurangan kalium terlihat dalam sejumlah bentuk. Perubahan yang terjadi umumnya terlihat di bagian daun tanaman kelapa sawit. Defisiensi unsur hara pada kelapa sawit dapat menyebabkan sejumlah kerugian.
Kalium adalah nutrisi yang diperlukan kelapa sawit dalam jumlah terbesar. Kekurangan Kalium yang secara terus menerus dapat menyebebkan penurunan progresif dalam hasil dan kesehatan tanaman. Sejumlah gejala yang berbeda menunjukkan kekurangan Kalium atau ketidakseimbanan Kalium dengan unsur-unsur lain. Bentuk definisi Kalium yang paling umum dan tersebar luas dikenal sebagai “bercak oranye konfluen”. Tanda-tanda pertama definisi Kalium adalah bintik-bintik hijau pucat di puncak daun yang lebih tua. Pada tahap lebih lanjut, bintik-bintik persegi panjang menjadi oranye kekungingan.
Ciri-Ciri Kelapa Sawit yang Mengalami Kekurangan Kalium
Ciri kelapa sawit yang mengalami kekurangan kalium adalah gejala awal yang bisa dilihat oleh petani sawit ketika tanaman mengalami kekurangan unsur kalium. Sejumlah ciri yang terlihat mengidentifikasikan bahwa tanaman sawit sedang mengalami defisiensi kalium.
Unsur hara jenis kalium (K) tergolong dalam jenis unsur hara makro yang krusial bagi perkembangan tanaman. Baik tanaman kelapa sawit maupun tanaman jenis lain. Defisiensi unsur kalsium yang berlebih dapat mengakibatkan turunnya hasil produksi tanaman sawit.
Berikut ciri-ciri kelapa sawit yang mengalami kekurangan kalium:
1. Bercak Kuning Hingga Mengering
Tanaman kekurangan kalium juga memiliki ciri berupa bercak kuning yang seiring waktu berubah menjadi cokelat. Keberadaan bercak ini secara umum bisa dilihat pada bagian ujung sampai dengan tengah daun kelapa sawit.
Kemunculan bercak transparan biasanya ditemukan pada daun yang memiliki usia tua. Area bercak mempunyai warna yang lebih terang hingga bening. Perbedaan warna ini terlihat mencolok dibandingkan daun sawit lain.
Jika semakin parah, warna bercak akan berubah menjadi kecoklatan. Kondisi ini akan semakin menyebar seiring dengan distribusi unsur kalium yang semakin berkurang pada bagian jaringan daun pohon kelapa sawit. Hingga akhirnya kelapa sawit akan menjadi kering.
Keringnya bagian daun tanaman kelapa sawit menandakan pohon yang sedang mengalami kekurangan unsur hara kalium. Adanya peristiwa defisiensi kalium turut menghambat pertumbuhan pohon kelapa sawit.
Jaringan daun tidak mendapatkan distribusi unsur hara kalium sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, perkembangan daun akan mengalami keterlambatan. Dalam waktu tertentu, daun sawit berubah menjadi kering.
Defisiensi unsur hara mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kondisi kesehatan tanaman kelapa sawit. Secara visual, tanaman sawit yang kekurangan unsur kalium memiliki ciri yang terlihat jelas. Utamanya, perubahan daun kelapa sawit yang mengering.
Cara Mengatasi Sawit yang Kekurangan Kalium
Upaya untuk mengatasi sawit yang kekurangan unsur kalium bisa dilakukan dalam beberapa langkah. Tujuannya sama yakni untuk memperbaiki kandungan kalium agar terserap dengan baik. Perbaikan unsur hara dapat dimulai dari upaya yang sederhana.
Peristiwa sawit kekurangan kalium perlu diatasi dengan cepat. Tanggapnya petani sawit dengan ciri-ciri yang muncul sangat mempengaruhi pertumbuhan pohon kelapa sawit. Berikut beberapa cara untuk mengatasi sawit yang kekurangan unsur kalium:
A. Pemupukan
Ciri kelapa sawit yang mengalami kekurangan kalium dan kurang dolomit terlihat dalam sejumlah hal. Untuk mengatasinya, petani sawit perlu melakukan pemupukan menggunakan pupuk yang tinggi kalium.
Defisiensi hara bisa teratasi dengan pemanfaatan pupuk MOAF. Langkah tersebut terbukti efisien untuk memperbaiki kerusakan jaringan tanaman yang terjadi karena defisiensi berbagai unsur hara.
Formulasi pupuk jenis MOAF telah melewati rangkaian analisis yang mendalam. Dengan memanfaatkan pupuk jenis MOAF, petani sawit bisa merasakan hasil produksi kelapa sawit secara maksimal.
B. Pemeliharaan Kondisi Kebun
Setelah memahami ciri kelapa sawit yang mengalami kekurangan kalium unsur hara, petani sawit juga wajib untuk mengetahui cara mengatasinya. Pemeliharan kebun perlu dilakukan oleh petani sawit agar kondisi perkebunan sawit tetap terjaga.
Pengendalian gulma bisa menjadi salah satu langkah sederhana agar pohon sawit menyerap kalium secara maksimal. Petani sawit perlu membersihkan area di sekitar tanaman kelapa sawit secara rutin agar kebersihan tanaman sawit tetap terjaga.
FAQ
1. Apa Gejala Kekurangan Kalium pada Tanaman Kelapa Sawit?
Gejala utama dari tanaman sawit yang kekurangan unsur kalium ditunjukkan dengan munculnya bercak kuning pada bagian daun. Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, bercak tersebut dapat berubah warna menjadi orange bahkan kecoklatan.
2. Bagaimana Cara Mengatasi Daun Sawit Kuning?
Cara untuk mengatasi daun sawit yang berwarna kuning bisa dilakukan dengan melengkapi kebutuhan unsur hara melalui pemberian pupuk. Pupuk kelapa sawit mengandung sejumlah unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis dan sintesis minyak.
Pohon sawit setidaknya membutuhkan 6 jenis unsur hara makro, seperti nitrogen, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan sulfur. Keberadaan unsur hara makro membantu pertumbuhan, reproduksi, dan metabolisme tanaman sawit.
3. Apa yang Terjadi Jika Tanaman Kekurangan Kalium?
Sawit kurang kalium akan mengalami keterlambatan pada proses pertumbuhan. Fotosintesis tanaman sawit menjadi tidak maksimal. Hal ini juga berlaku untuk tanaman-tanaman lain karena kalium memiliki peran yang sangat penting.(DK)(AD)(SD)(NR)