Cara Replanting Kelapa Sawit Yang Baik dan Benar

replanting-sawit

Sawit Notif – Replanting kelapa sawit (peremajaan) yang baik dan benar penting untuk memastikan produktivitas yang optimal serta menjaga keberlanjutan lingkungan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

  1. Persiapan Lahan
  • Survei Awal: Periksa kondisi lahan, seperti tingkat kesuburan tanah, ketinggian, dan drainase.
  • Pembersihan Lahan: Tebang pohon kelapa sawit tua dan bersihkan sisa-sisa tanaman. Praktikkan zero burning (tanpa pembakaran) untuk mengurangi dampak lingkungan. Bersihkan lahan dari tanaman lama dan sisa-sisa akar. Lakukan pengolahan tanah secara optimal untuk memperbaiki struktur tanah dan aerasi.
  • Pengelolaan Limbah: Gunakan batang sawit tua sebagai mulsa atau kompos untuk menambah bahan organik tanah.

 

  1. Penentuan Waktu yang Tepat:
  • Waktu terbaik untuk replanting adalah saat tanaman sudah memasuki fase tua dan produktivitasnya menurun drastis.

 

  1. Perbaikan dan Penataan Lahan
  • Pembuatan Teras: Untuk lahan miring, buat terasering guna mencegah erosi.
  • Saluran Drainase: Pastikan saluran drainase berfungsi dengan baik untuk mencegah genangan air.
  • Peningkatan Kesuburan Tanah: Terapkan pemupukan awal sesuai hasil uji tanah, seperti pemberian dolomit untuk tanah asam atau pupuk organik.

 

  1. Pemilihan Benih Unggul
  • Gunakan benih bersertifikat dari produsen terpercaya, seperti varietas yang tahan penyakit, berbuah lebat, dan cocok dengan kondisi agroklimat setempat.
  • Pemilihan Bibit Unggul: Pilih bibit kelapa sawit unggul yang memiliki produktivitas tinggi, tahan penyakit, dan sesuai dengan kondisi tanah dan iklim setempat.

 

  1. Penanaman
  • Penentuan Jarak Tanam: Terapkan jarak tanam yang ideal, biasanya 8 x 9 meter atau sesuai rekomendasi teknis. Tanam bibit kelapa sawit dengan jarak tanam yang sesuai dengan varietas dan sistem tanam yang diterapkan. Pastikan kedalaman tanam tepat agar pertumbuhan akar optimal.
  • Penanaman Bibit: Bibit harus ditanam dengan hati-hati di lubang tanam yang sudah dipupuk sebelumnya.

 

  1. Pemeliharaan Tanaman Muda
  • Pemupukan: Lakukan pemupukan rutin dengan dosis yang sesuai berdasarkan kebutuhan tanaman.
  • Pengendalian Gulma: Bersihkan gulma secara teratur agar tidak bersaing dengan tanaman utama.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit: Monitor dan tangani serangan hama seperti ulat api dan penyakit ganoderma dengan metode biologis atau kimia yang ramah lingkungan.
  • Pemeliharaan Awal: Lakukan pemeliharaan awal secara intensif, seperti penyiangan gulma, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit.

 

  1. Manajemen Lingkungan
  • Tanam tanaman penutup tanah (leguminosa) seperti Mucuna bracteata untuk mencegah erosi dan memperbaiki kesuburan tanah.
  • Pertahankan vegetasi alami di sekitar lahan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

 

  1. Pemantauan dan Evaluasi
  • Lakukan pemantauan secara berkala untuk mengevaluasi pertumbuhan tanaman, kondisi tanah, dan keberhasilan replanting.

 

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa berkonsultasi dengan:
  • Petugas Penyuluh Pertanian: Mereka dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi spesifik kebun Anda.
  • Ahlinya Kelapa Sawit: Konsultasikan dengan ahli kelapa sawit untuk mendapatkan saran yang lebih mendalam.

Dengan melakukan replanting yang baik dan benar, diharapkan produktivitas kebun kelapa sawit Anda dapat meningkat secara signifikan. Dengan langkah-langkah tersebut, proses replanting dapat berjalan efektif, meningkatkan hasil panen, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.(AD)(KR)

 

Bagi perusahaan yang ingin memulai bisnis kelapa sawit atau memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.