Gantikan Batubara, PT PLN Berhasil Gunakan 100% Cangkang Sawit

Gantikan Batubara, PT PLN Berhasil Gunakan 100% Cangkang Sawit

Sawit Notif – PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) telah berhasil melakukan uji coba penggunaan 100 persen biomassa cangkang kelapa sawit untuk bahan baku pengganti batu bara (co-firing) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2×7 megawatt (MW), Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, dikutip Infosawit.com.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan penggunaan 100% biomassa dalam uji coba High Co-Firing (HCR) yang dilaksanakan pada 15 Juni lalu, merupakan yang pertama di Indonesia, sekaligus sebagai jawaban masa depan energi bersih di Tanah Air.

Selain itu, sebagai bagian dari program PLN ”Green Booster”, Darmawan mengatakan bahwa co-firing digadang untuk mendukung target bauran energi baru terbarukan secara nasional.

Ia juga menyatakan bahwa 100 persen biomass firing  merupakan bentuk konsistensi PLN Group dalam menghadirkan energi bersih untuk Indonesia yang lebih baik. Lalu ia mengatakan bahwa sebagai pionir, keberhasilan ini  harapannya dapat menjadi pemacu motivasi untuk dapat diterapkan pada PLTU lainnya juga.

Oleh karena itu, PLN terus mengoptimalisasi penerapan cofiring hingga mencapai kapasitas 1,8 gigawatt. Kemudian, saat ini cofiring biomassa telah diimplementasikan di 31 Lokasi, dengan pemanfaatan 175 ribu ton biomassa.

Tentunya, capaian ini telah menghasilkan produksi 185 GWh energi bersih, dan penurunan 184 ribu ton CO2.

Darmawan menyatakan bahwa akselerasi program co-firing ini menjadi bukti nyata keseriusan PLN guna mendukung pemerintah menekan emisi karbon di Tanah Air yang bertujuan mencapai target carbon neutral di tahun 2060.

Hal ini dikarenakan, jika kita melihat dari aspek lingkungannya, cangkang kelapa sawit memiliki kadar sulfur yang lebih rendah dari batu bara sehingga emisi yg dihasilkan juga menunjukkan penurunan. Kemudian,  pada cangkang berasal dari limbah perkebunan yang digunakan memiliki komposisi rendah abu dan termasuk sebagai karbon netral, sehingga akan berimbas kepada lingkungan yang lebih baik.

Sumber: Infosawit.com