Saat ini bisnis kelapa sawit di Indonesia cukup maju dan bahkan menjadi eksportir. Hal ini tentu mendorong banyak orang untuk menekuni bisnis tersebut. Akan tetapi dalam menjalankan bisnis ini, Anda harus paham bagaimana cara menanam kelapa sawit dengan benar. Proses ini dimulai dari bagaimana pembibitan benih yang tepat.
Begini Teknik Pembibitan Benih Sawit secara Benar
Untuk mendapatkan bibit kelapa sawit berkualitas, Anda harus memulainya dari pembenihannya terlebih dahulu. Beberapa langkah yang mesti Anda perhatikan yaitu:
1. Memperhatikan Lokasi Pembibitan
Hal pertama yang mesti Anda pertimbangkan yaitu lokasi atau tempat di mana Anda akan melakukan pembibitan. Setidaknya terdapat beberapa persyaratan ideal dalam menentukan lokasi terbaik yaitu:
- Usahakan lokasi tersebut ada di tengah-tengah kebun serta mudah mengaksesnya dengan alat transportasi.
- Tersedia sumber air yang permanen sehingga proses penyiraman bibit kelapa sawit unggul berlangsung secara berkesinambungan.
- Mempunyai lapisan tanah atau solum tebal, gembur, dan subur, serta bebas dari inokulum Ganoderma.
- Aman dari berbagai gangguan baik hama pengganggu maupun pencurian.
- Pilih lokasi yang mudah dalam melakukan pengawasan.
2. Memilih Kecambah Berkualitas
Anda harus memilih kecambah berkualitas yang berasal dari sumber yang bisa dipercaya. Biasanya benih sawit yang berkualitas tersebut sudah mengantongi sertifikat. Anda tidak boleh menggunakan kecambah secara sembarang karena berpotensi menyebabkan kerugian yang akan Anda tanggung minimal 1 siklus hidup tanaman ( 25 – 30 tahun).
Selain itu, perhitungkan juga jumlah kecambah yang ingin Anda pesan sesuai kebutuhan dengan memperhatikan luas lahan. Ditambah lagi siapkan kecambah cadangan untuk penyisipan 25%.
Bagi yang memesan kecambah dalam jumlah banyak, perhatikan juga proses pengirimannya menuju alamat Anda. Usahakan jangan terlalu lama sehingga tidak berpengaruh terhadap kualitas kecambah ketika sudah sampai.
3. Memperhatikan Perlakuan terhadap Kecambah
Selain memilih kecambah berkualitas, Anda juga perlu memperlakukan kecambah tersebut dengan benar. Misalnya kecambah harus Anda letakkan di tempat yang sejuk dan lembab. Serta, lindungi kecambah dari sinar matahari langsung sampai tahap proses penanaman.
Kemudian kecambah juga harus Anda tanam sesegera mungkin. Jangan menyimpannya lebih dari 2 hari. Tidak kalah penting, Anda juga harus menyimpannya di tempat dengan suhu ruangan antara 22 sampai 24 derajat celcius.
4. Memperhatikan Media Tanam
Anda sudah menentukan lokasi dan memilih kecambah yang berkualitas. Masih terdapat hal lain untuk Anda perhatikan yaitu media tanam. Benih kelapa sawit akan lebih baik jika ditanam di tanah gembur dan subur yang Anda campur dengan pasir. Untuk perbandingannya yaitu 3:1.
Sebelum tanah Anda masukkan ke polybag, sebaiknya Anda mengayaknya terlebih dahulu dengan ayakan 2 cm. Kemudian campurkan pupuk MOAF® dari PKT di setiap 1 m³ sebelum Anda isi ke polybag. Kemudian, Anda cukup membiarkannya kurang lebih 1 bulan sebelum mulai menanam kecambah.
5. Proses Pembibitan Awal
Sekarang waktunya melakukan pre nursery atau proses pembibitan awal. Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam pembibitan benih sawit ini yaitu:
- Untuk ukuran bedengan Anda buat 10 x 1,2 meter dengan posisi utara selatan. Kemudian Anda buatkan naungan.
- Untuk bagian dasar bedengan sebaiknya Anda buat lebih tinggi dari permukaan.
- Anda juga bisa menambahkan papan yang akan menjadi pemisah kelompok persilangan.
6. Penanaman Kecambah
Langkah-langkah dalam proses penanaman kecambah yaitu:
- Pertama, Anda keluarkan kantong kecambah dari kotak. Keluarkan dengan hati-hati lalu tempatkan pada baki dangkal yang sebelumnya sudah Anda isi air. Tujuannya agar kecambah tetap dingin. Ingat, kecambah pada kantong tidak boleh terkena air.
- Kedua, Anda buka kantong lalu percikkan air dengan tujuan memberi kelembaban setiap kali Anda menanam kecambah, terutama ketika kondisi cuaca sedang panas.
- Ketiga, buat lubang tanam pada polybag dengan kedalaman 2 cm.
- Berikutnya, kecambah harus Anda tanam di dalam polybag dengan akar (radikula) dan posisinya menghadap ke bawah. Kedalamannya sekitar 2 cm sehingga nantinya plumula menghadap ke atas.
- Jangan menanam kecambah yang patah, abnormal, busuk, atau bahkan berpenyakit.
- Langkah selanjutnya, Anda tutup lalu ratakan dengan tanah di sekeliling kecambah. Namun jangan terlalu kuat menekan tanah.
- Benih sawit harus segera Anda siram ketika Anda tanam.
- Berikutnya, Anda juga perlu melakukan pemetaan pembibitan.
7. Pemeliharaan terhadap Pembibitan Awal
Setelah proses penanaman kecambah telah Anda laksanakan, maka berikutnya proses pemeliharaannya. Proses ini akan berpengaruh terhadap kualitas dari kecambah yang ditanam.
- Kecambah yang ditanam di polybag tersebut memerlukan waktu 3 bulan untuk mencapai daun 3 sampai 4 helai.
- Anda perlu melakukan penyiraman secara rutin, pagi dan sore. Kecuali curah hujan 10 mm per hari tidak dilakukan penyiraman.
- Pengendalian gulma bisa Anda lakukan secara manual. Waktunya yaitu cukup 2 minggu sekali. Sebaiknya tidak memakai herbisida pada proses pembibitan ini.
- Proses pemupukan Anda lakukan seminggu sekali. Pupuk yang Anda gunakan adalah pupuk MOAF® dari PKT yang diformulasikan secara khsusus dari tahap pembibitan, main nursery, TBM, sampai dengan TM.
- Pengendalian hama perlu Anda lakukan ketika terdapat serangan. Pengendalian hama yang tepat adalah menggunakan teknologi pengendali hayati CHIPS® dari PKT, serta sudah melalui riset dan penelitian mendalam yang telah dilakukan Dr. Supeno Surija, Ph.D tentang solusi pencegahan hama dan penyakit jamur Ganoderma. Teknologi CHIPS® secara konsisten berhasil menangani banyak tanaman terjangkit pada perkebunan kelapa sawit milik swasta dan negeri hingga saat ini.
- Penyakit yang biasanya menyerang bibit sawit yaitu busuk pucuk. Ada juga cendawan Helminthosporium sp. Penyakit ini dikendalikan jamur dan dimulai di stadia 6 daun.
- Penyiraman tidak boleh dilakukan selama 12 jam pasca penyemprotan.
- Pilih bibit di periode ini dengan cara memisahkan bibit yang tidak normal dari bedengan. Dengan begitu, bibit yang abnormal tersebut tidak sampai terangkut pada tahap selanjutnya.
- Bibit normal di usia 3 bulan sudah mempunyai daun 3 sampai 4 helai.
8. Proses Pembibitan Utama (Main Nursery)
Sekarang waktunya pembibitan utama pada benih sawit atau main nursery. Pada proses ini, beberapa persiapan yang perlu Anda perhatikan yaitu:
- Areal yang sudah dibuka lalu dibersihkan serta diratakan.
- Pembuatan saluran drainase harus Anda sesuaikan dengan lahan setempat.
- Lakukan proses pemancangan yang jarak tanamnya 90 x 90 x 90 cm.
- Untuk masing-masing petak harus Anda susun 5 baris, 40 maupun 50 pokok, sedangkan di baris keenam bisa Anda kosongkan untuk jalan.
9. Pemindahan Bibit Sawit ke Pembibitan Utama
Hal yang perlu Anda lakukan yakni:
- Sehari sebelum Anda memindahkan bibit, kondisi tanah pada polybag sudah harus Anda siram.
- Tanah di perakaran harus dalam kondisi lembab selama proses pemindahan.
- Bibit juga harus segera Anda siram ketika pemindahan selesai.
- Lubang tanam di polybag besar harus Anda buat sesuai ukuran polybag kecil. Lalu Anda beri pupuk MOAF®.
10. Pemeliharaan Pembibitan Utama
Hal yang perlu Anda lakukan yakni:
- Biarkan bibit sawit di polybag sampai berumur 12 bulan.
- Siram sebanyak 2 kali sehari (pagi dan sore) ketika tidak turun hujan.
- Lakukan pengendalian gulma secara manual, untuk gulma yang ada di sekitar polybag lakukan pengendalian secara hati-hati.
- Pemupukan Anda lakukan dengan menaburkan secara merata ke sekeliling bibit. Jaraknya ke pangkal batang sekitar 5 cm.
11. Penanaman di Lapangan
Hal yang perlu Anda lakukan yakni:
- Bibit yang telah berusia 12 bulan telah siap untuk Anda pindahkan ke lapangan.
- Sebelum Anda pindahkan, kurang lebih 3 atau 4 minggu sebelumnya polybag tersebut Anda putar 180 derajat sehingga nanti akar yang menembus polybag akan terputus.
- Bibit yang tingginya melebihi 1,5 m harus Anda pangkas hingga 1,2 meter.
- Pastikan menyiram bibit dengan baik.
Sudah Paham Teknik Pembibitan Benih Sawit?
Itulah beberapa teknik dalam pembibitan benih sawit. Dengan memahami setiap langkah di atas, bibit yang Anda tanam kemungkinan besar memiliki kualitas di atas rata-rata. Semoga bermanfaat.
FAQ
1. Pupuk apa yang bagus untuk tanaman sawit?
Pupuk MOAF® merupakan pupuk yang disarankan untuk bibit sawit, di mana pupuk ini terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman kelapa sawit menjadi lebih baik pada masa pembibitan.
2. Berapa lama bibit sawit dapat dipupuk?
Pemupukan Anda lakukan ketika benih berusia 4 minggu setelah ditanam. Cirinya bibit tersebut mempunyai satu helai daun yang berwarna hijau tua.
3. Berapa bulan sekali harus memupuk benih sawit?
Pada main nursery pemupukan benih dapat dilakukan tiap satu bulan dua kali.
4. Berapa kali bibit kelapa sawit disiram?
Penyiraman sebanyak 2 kali sehari (pagi dan sore) jika tidak ada hujan.