Anggota DPRK Nagan Sidak ke Perusahaan Kelapa Sawit, Terkait Turunnya Harga Beli TBS

Anggota DPRK Nagan Sidak ke Perusahaan Kelapa Sawit, Terkait Turunnya Harga Beli TBS

Suka Makmue – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya, T Cut Man melakukan sidak pada salah satu perusahaan kelapa sawit (PKS) yang berada di Desa Babah Dua, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya. Selasa (5/6/2018)

Hal itu dilakukan karena banyak masyarakat mengeluhkan harga beli TBS (Tandan Buah Segar) sawit di perusahaan menjelang lebaran Idul Fitri 1439 H anjlok.

Kini harganya anjlok ke Rp 1.140 sampai dengan Rp 1.210 per kilogram.

“Kita sudah melakukan pengecekan ke perusahaan, ini karena banyak masyarakat yang mengeluhkan harga beli sawit yang selalu anjlok menjelang lebaran yang diduga merupakan permainan perusahaan” Jelasnya, Selasa (5/6/2018)

Harga beli sawit pada masyarakat oleh agen atau penampung, jelas Cut Man, hanya berkisar Rp 800 sampai dengan Rp 900 rupiah per kilogram.

“Tadi kita sudah tanya-tanya memang harga beli murah dikarenakan harga tampung pada perusahaan rendah” tandasnya.

Namun sayang, pada sidak kali ini, Sekretaris Komisi C DPRK Nagan Raya ini tidak berhasil mendapatkan keterangan resmi dari perusahaan terkait harga beli sawit murah.

“Ya harapan kita, agar setidaknya ada penertiban harga beli oleh agen pada masyarakat dan ada kebijakan pemerintah untuk mengatasi hal ini,” terangnya.

Sementara itu, Manager Personalia PT Fajar Baizuri and Brothers, Mai Juni yang dihubungi Serambinews.com membantah jika pihak perusahaan dituding memainkan harga beli TBS sawit menjelang lebaran Idul Fitri.

“Tidak, kita pihak perusahaan tidak memainkan harga,” katanya

Ia membenarkan jika memang saat ini sedang mengalami penurunan harga beli.

Menurutnya, harga TBS sawit akan terus mengalami penurunan karena menjelang waktu panen besar pada Juli dan Agustus mendatang.

“Harga beli sekarang Rp 1.210 per kilogram, itu yang dibayar supplier ke pembawa buah, pabrik bayar ke supplier itu dengan harga Rp 1.240, turunnya itu bertahap, karena harga lelang CPU di medan turun, penurunan ini baru saja terjadi,” jelasnya, Selasa (5/6/2018).

“Sekarang yang beli minyak CPU cuma India. Sedangkan negara-negara lain tidak mau membeli minyak CPU, dan hingga Agustus diprediksi harga beli sawit akan semakin turun,” ucapnya.

sumber: tribunnews.com