Pada dasarnya, tanaman kelapa sawit merupakan jenis tumbuhan yang mempunyai banyak sekali manfaat. Mulai dari bahan baku pembuatan minyak sayur, hingga menjadi bahan dasar produksi dari beberapa jenis industri akan menggunakan tanaman ini.
Namun, tentu saja agar mendapatkan hasil yang maksimal dari proses pengolahannya. Anda tentu perlu mengetahui jenis klasifikasi dan morfologi pada tanaman ini. Agar lebih paham, mari kita simak artikel kali ini tentang klasifikasi dan morfologi pada tanaman kelapa sawit. Berikut penjelasan lengkapnya!
Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit
Kelapa jenis sawit merupakan jenis tanaman penghasil CPO (Crude Palm Oil) dan juga PKO (Palm Kernel Oil). Selain itu, jika Anda menggunakan pupuk kelapa sawit yang bagus maka zat akan menjadi bahan baku produksi sektor industri minyak, kosmetik, bahkan bahan bakar bakar lainnya.
Produsen terbesar kelapa jenis sawit di dunia adalah Malaysia dan Indonesia. Kedua negara ini menguasai sekitar 80% dari pasar sawit dunia. Awalnya, tanaman ini berasal dari benua Afrika Barat. Lalu, oleh pemerintah Hindia Belanda pada saat itu ditanam di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas utama hingga saat ini.
Berdasarkan nilai serta jenisnya, berikut ini adalah klasifikasi tanaman kelapa sawit yang wajib Anda ketahui:
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Genus: Elaeis
Spesies: Elaeis guineensis Jacq
Morfologi Tanaman Kelapa Sawit
Setelah mengetahui sejarah penyebaran kelapa sawit di Indonesia dan pengelompokan klasifikasinya. Berikut ini adalah morfologi tanaman kelapa sawit yang wajib Anda ketahui. Simak penjelasannya lengkapnya di sini:
1. Akar
Anda pasti telah membayangkan bahwa tanaman ini mempunyai akar jenis serabut, karena masih merupakan golongan tumbuhan monokotil. Namun, jangan berpikir karena akarnya yang berbentuk serabut, maka tanaman akan mudah roboh. Justru tanaman ini mempunyai akar yang sangat kokoh biarpun tertanam di dalam tanah.
Selain itu, tanaman ini juga memiliki jenis akar yang sangat kuat dan akan mencengkram tanah. Karena sifatnya yang menyebar dan memiliki jumlah akar yang banyak. Bahkan, jika Anda melakukan pencegahan serangan ganoderma dengan benar, tanaman ini akan menjadi sangat kokoh dan tahan terhadap cuaca apapun.
Akar tanaman kelapa sawit juga terbagi menjadi akar primer, sekunder, kuartener, dan juga tersier. Namun, akar primer atau merupakan akar utama yang menjulang ke batang. Sementara itu, akar sekunder dan tersier adalah akar penyanggah di dalam tanah yang berfungsi menahan pohon agar tertancap kuat di dalam tanah.
Selain itu, berdasarkan penelitian terkait tanaman ini yang dilakukan oleh ilmuwan Dr. Christophe Jourdan. Beliau mengatakan bahwa, proses penyerapan pada tumbuhan terjadi 83,7% di akar tersier dan kuartener. Kemudian, sekitar 10% lainnya terjadi dalam akar sekunder dan primer.
2. Batang
Pada saat tanaman ini masih berusia muda, seluruh permukaan pada bagian batangnya tertutup oleh pangkal pelepah. Kemudian, pangkal pelepah akan terlepas dengan sendirinya saat tanaman kelapa sawit berusia antara 11 sampai 15 tahun. Selain itu, pertumbuhan batang ini akan dimulai dari bagian tengah terlebih dahulu.
Batang tanaman ini juga dapat tumbuh menjulang ke atas hingga mencapai ketinggian sekitar 18 meter. Kemudian, tanaman ini juga mempunyai diameter batang yang dapat mencapai 75 sampai dengan 80 cm.
3. Daun
Daun pada tanaman ini lebih sering disebut dengan sebutan pelepah. Selain itu, daun atau pelepah pada kelapa sawit ini terbagi menjadi beberapa jenis yaitu, sebagai berikut:
- Kumpulan anak daun (leaflets).
- Helaian daun (lamina).
- Tulang anak daun (midrib).
- Tangkai daun (petiole).
- Selubung daun (sheath).
Anak daun pada tanaman kelapa sawit mempunyai bentuk yang memanjang dengan satu bagian tulang daun. Kemudian, memiliki sebuah pembuluh yang sejajar dan mengikuti bagian tulang daun seperti jenis tanaman monokotil pada umumnya.
Tanaman ini juga memiliki luas daun yang relatif berbeda. Namun, jika terdapat jamur yang menyerang kelapa sawit, maka pelepah sawit akan menjadi memendek, berwarna kuning, hingga kering.
4. Bunga
Tanaman kelapa sawit merupakan jenis tumbuhan yang tergolong dalam jenis monoecious. Jadi, tanaman ini mempunyai jenis bunga jantan serta bunga betina yang terdapat dalam satu pohon.
Meskipun demikian, penyerbukan bunga pada tanaman ini adalah jenis penyerbukan silang. Harus ada faktor pembantu yaitu berupa serangga penyerbuk atau bisa juga disebut sebagai Elaeidobius kamerunicus.
Bunga sawit juga merupakan bunga jenis majemuk atau infloresen. Biasanya, bunga ini tumbuh di sekitar area ketiak pelepah.
Hasil dari proses perkembangan bunga yang majemuk inilah yang nantinya menghasilkan jenis bunga pada kelapa sawit baik itu jantan maupun betina. Namun, dalam beberapa kasus kerap ditemukan bahwa bunga jantan dan juga betina yang hidup dalam satu inflorescence atau biasa disebut dengan hermafrodit.
5. Buah Sawit
Buah pada tanaman ini tersusun dari beberapa eksokarp (kulit) pada bagian terluar, lalu mesokarp (serabut), dan juga endokarp (cangkang). Susunan buah ini bersifat memproteksi inti buah dari tanaman kelapa sawit. Selain itu, inti buah sawit itu sendiri merupakan kernel atau daging sawit.
Pada dasarnya, buah sawit terbilang sangat mirip dengan jenis buah kelapa pada umumnya, yaitu tersusun di dalam satu tandan. Selain itu, dalam satu tandan buah kelapa, bisa saja terdiri dari dua ribu buah.
Buah kelapa sawit juga mempunyai perbedaan warna dalam setiap jenisnya. Selain itu, perubahan warna juga akan terjadi pada buah sawit tergantung pada masa usia dan tingkat kematangan. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
- Nigrescens. Ketika buah masih muda akan berwarna kehitaman. Kemudian, ketika sudah mulai tua, buah akan berubah warna menjadi jingga kemerahan.
- Virescens. Warna hijau yang menunjukkan bahwa buah pada tanaman kelapa sawit masih muda. Sedangkan ketika sudah tua, maka warnanya berubah menjadi merah kekuningan.
- Albescens. Mulai dari warna kuning yang terlihat pucat saat muda lalu akan berubah menjadi warna kekuningan pekat. Namun, ketika sudah benar-benar matang, maka warna pada ujung buah yaitu pada bagian serabut akan memiliki warna tambahan yaitu kehitam-hitaman pada bagian serabut buah.
Sudah Paham Tentang Morfologi Tanaman Kelapa Sawit?
Nah, itu dia pembahasan tentang morfologi dan klasifikasi pada tanaman kelapa sawit. Intinya, jika Anda ingin membudidayakan buah sawit, maka Anda harus mempertimbangkan faktor morfologi dan perawatan yang tepat. Selain itu, faktor musim dan kondisi alam juga berpengaruh terhadap hasil panen dari buah sawit ini.
Ingin memiliki tanaman sawit yang sehat, serta bebas dari hama dan penyakit? Mari kunjungi website kami www.pkt-group.com atau dapat menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.