Sawit Notif – Meskipun resesi global membayangi tahun depan, harga minyak sawit mentah (CPO) akan tetap kuat. Lantaran ini didukung oleh faktor-faktor seperti akses pasar minyak nabati lainnya yang berasal dari wilayah perang Rusia-Ukraina, kebijakan ekspor Indonesia serta isu ketersediaan pupuk, kekurangan tenaga kerja, dan ketidakpastian cuaca.
Mengutip Infosawit.com, Joseph Tek Choon Yee, Ketua Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA) mengatakan bahwa konflik Ukraina-Rusia dan cuaca buruk akan mendorong permintaan CPO yang bisa mendongkrak harga. Karena dengan konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung telah berhenti.
Kemudian, Joseph juga mengatakan kembali munculnya cuaca La Nina bisa memicu risiko hujan lebat dan banjir besar selama musim hujan akhir tahun di Asia Tenggara termasuk Malaysia. Hal tersebut akan mempengaruhi pasokan CPO karena gangguan panen dan proses panen tanaman.
Selain itu, kekurangan tenaga kerja di Malaysia dan kedatangan pekerja perkebunan asing yang lambat, bisa memperburuk situasi. Sebab itu lah, produksi CPO diperkirakan akan menyusut selama tiga tahun berturut-turut.
Sumber: Infosawit.com