Sawit Notif – Menurut Ditjen Perkebunan, perkebunan kelapa sawit dapat dijadikan sebagai lokasi pengembangan peternakan sapi setidaknya karena empat alasan.
Mengutip Infosawit.com, Pertama, luasnya lahan untuk peternakan sapi, apalagi selama ini luas perkebunan sawit sudah mencapai 16,38 juta hektar, sehingga berpeluang berintegrasi dengan sapi -kelapa sawit.
Kedua, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Ali Jamil mengungkapkan bahwa perkebunan kelapa sawit dapat menghasilkan bioamassa yang bisa dijadikan sumber pakan ternak, seperti pelepah dan daun sawit, hijauan dibawah naungan sawit, bungkil sawit, serta solid.
Ketiga, tersedianya sumber daya manusia yang potensial yaitu petani kelapa sawit untuk mengelola usaha ternak sapi dan penggemukan.
Keempat, penerapan integrasi sapi-kelapa sawit bisa mengurangi biaya pupuk dan herbisida di perkebunan sekitar 30%.
Plt. Dirjen Perkebunan, Ali Jamil mengatakan alasan lainnya adalah meningkatkan produksi Tandan Buah Seger (TBS) sawit dari pupuk hayati berasal dari kotoran sapi, dengan demikian bisa mewujudkan sawit ramah lingkungan.
Kemudian, dari analisa yang telah dilakukannya dimana lahan perkebunan kelapa sawit yang dikelola petani mencapai 6,08 juta ha, dimana sebanyak 4,8 juta ha merupakan perkebunan kelapa sawit pada fase Tanaman Menghasilkan (TM), maka itu potensi pengembangan sapi yang bisa dilakukan secara maksimal bisa mencapai 3 ekor sapi per ha,hal ini dengan melihat potensi pakan yang ada di perkebunan kelapa sawit.
Sumber: Infosawit.com