Sawit Notif – Harga CPO (Crude Palm Oil) turun tipis pada sesi perdagangan Jumat (19/8), setelah kemarin turun 3,48%. Kini harga CPO kembali diperdagangkan pada MYR 4.000/ton.
Mengutip Cnbcindonesia.com, Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan turun tipis 0,05% ke MYR 4.041/ton pada pukul 08:20 WIB. Dalam minggu ini juga harga CPO telah turun 8,31%, tetapi masih berhasil membukukan kenaikan 2,69% secara bulanan. Namun sangat disayangkan, harga CPO ambles 5,25% secara tahunan.
Wang Tao, Analis Komoditas Reuters menilai harga CPO akan turun ke MYR 3.857/ton karena telah menembus titik support di MYR 4.085/ton.
Minyak kelapa sawit berjangka Malaysia ditutup ambles 3,48% menjadi MYR 4.047/ton (US$ 904,96/ton) setelah reli dua hari beruntun. Kepala Riset Sunvin Group Anilkumar Bagani mengatakan, penurunan harga CPO pekan ini disebabkan tekanan dari penurunan harga minyak mentah.
Selain itu, harga minyak kedelai juga turun, sehingga semakin menekan rasio CPO. Harga minyak kedelai di Dalian turun 1,8%, sedangkan harga minyak kedelai Chicago Board of Trade turun 1,2%.
Minyak sawit dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.
Namun, terkoreksinya harga CPO dibatasi oleh beberapa faktor, antara lain kebijakan pemerintah Malaysia untuk membuat CPO tetap menarik di pasar nabati dan mata uang ringgit Malaysia yang melemah, kian membuat harga CPO menjadi lebih murah.
Sementara itu, ringgit Malaysia jatuh untuk hari keempat berturut-turut terhadap dolar AS dan mencapai level terendah sejak Januari 2017, membuat komoditas lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Sumber: Cnbcindonesia.com,