Sawit Notif- Larangan ekspor CPO dan produk turunannya yang masih berlaku hingga saat ini membuat pemandangan tidak biasa di perkebunan kelapa sawit. Sebab, adanya larangan ini dari Presiden menciptakan keterpurukan bisnis baru di perkebunan kelapa sawit.
Mengutip Infosawit.com, Didapat dari laporan berbagai daerah sentra produksi minyak sawit mentah (CPO), Pulau Sumatera dari pagi terdapat kepadatan antrian truk pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang telah mengular.
Diketahui antrian truk TBS masih mengular sepanjang jalan menuju PKS. Pada foto yang dikirim petani asal Provinsi Riau, hingga malam ini, Rabu (18/5) antrian PKS PT. KCN Rokan Hulu.
Akibat adanya larangan ekspor CPO dan produk turunannya, membuat stok kelapa sawit terus melimpah. Mengacu pada laporan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), nilai ekspor produk minyak sawit bulan Maret mencapai US$ 3,5 milyar naik US$ 713 juta dari bulan Februari yang hanya mencapai US$ 2,7 milyar pada periode yang sama.
Sebab ini lah dibutuhkannya keputusan segera dari Presiden Jokowi untuk mencabut larangan ekspor CPO dan produk turunannya.
Sumber: Infosawit.com
