Indonesia diberikan kelebihan dengan alam yang menyediakan lahan untuk menumbuhkan tanaman kelapa sawit dengan baik. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan, produksi kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2021 mencapai angka 48 juta ton. Untuk senantiasa menstabilkan jumlah produksi, diperlukan banyak faktor pendukung, baik di area pengolahan maupun area perkebunan kelapa sawit. Salah satunya adalah bantuan alat yang krusial seperti alat angkut buah kelapa sawit.
Mengapa Diperlukan Alat Angkut Buah Kelapa Sawit?
Proses pemanenan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam budidaya kelapa sawit karena menjadi penentu hasil dan kualitas minyak sawit. Hal ini sangat penting, mengingat saat ini Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Maka dari itu, saat memanen buah kelapa sawit, diperlukan alat angkut buah kelapa sawit yang kuat untuk memaksimalkan tenaga kerja dan menghemat waktu agar dapat terhindar dari hal-hal berikut.
- Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banyak kendala saat mengumpulkan buah kelapa sawit. Karenanya, dibutuhkan alat angkut yang kuat dan tahan terhadap berbagai kondisi.
- Jika buah sawit tidak terangkut dengan baik, akan membuat buah sawit menjadi busuk.
Rekomendasi Alat Angkut Buah Kelapa Sawit
Sebagai salah satu penopang utama pasokan bahan baku Indonesia, bisnis kelapa sawit menyasar berbagai pelaku ekonomi, mulai dari petani kecil hingga korporasi besar. Tentunya pendistribusian kelapa sawit membutuhkan kendaraan dan alat transportasi sesuai kebutuhan.
Namun, sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alat transportasi buah kelapa sawit.
- Kendaraan harus kokoh meski di medan yang sulit seperti tanah yang lunak dan jalan yang tidak rata atau berbatu.
- Untuk menjaga kualitas sawit, buah sawit, pengirimannya ke pabrik hanya boleh dalam kurun waktu 24 jam. Semakin cepat terkirim, semakin baik pula kualitas minyak sawit yang dihasilkan. Selain itu, kendaraan juga harus dapat memindahkan tanaman bersama-sama untuk memastikan efisiensi transportasi.
- Kendaraan tidak boleh merusak struktur tanah perkebunan kelapa sawit saat berkendara. Penggunaan traktor biasanya dihindari karena dapat berdampak buruk pada perkebunan kelapa sawit.
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi alat angkut buah kelapa sawit yang direkomendasikan agar bisa mengangkut dengan baik dan benar:
-
Mini Dumper
Mini dumper adalah sebuah alat untuk pengangkutan kelapa sawit berbentuk truk mini dengan berbagai macam kapasitas. Namun idealnya, berikut kapasitas mini dumper yang disarankan.
- Kapasitas 900 – 1200 kg & dumping serta hilift menggunakan ketinggian 1.960 cm.
- Berbobot 1.070 kg, berbahan bakar diesel atau solar.
- Dilengkapi menggunakan mesin satu cylinder yang memiliki pendingin air atau radiator yang kekuatannya mencapai 13 HP menciptakan unit ekonomis bahan bakar.
Selain itu, Mini Dumper ini juga dilengkapi dengan roda crawler karet untuk mengatasi perjalanan di jalan yang rusak dan penuh dengan bebatuan di sekitaran lahan gambut. Keuntungannya adalah sebagai berikut:
- Mini dumper ini tidak mudah terperosok.
- Crawler yang memiliki lebar sekitar 350 mm, menjadikan perangkat ini mudah dioperasikan di lahan gambut dan jalan rusak.
-
Transporter
Tak banyak kendaraan beroda yang memiliki ban biasa dapat menempuh medan yang terjal atau tidak stabil. Namun unit transporter sawit adalah kendaraan yang paling mungkin untuk digunakan. Berikut beberapa keunggulannya.
- Memiliki kapasitas angkut buah sawit atau bahan pertanian lain hingga 650 kg.
- Memiliki sistem hidrolik yang dirancang untuk memudahkan bongkar muat.
- Dibekali juga oleh sistem kontrol ergonomis dengan stick rotary joint yang dilengkapi dengan rem kaki.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Pengangkutan Buah Kelapa Sawit
Biasanya, buah kelapa sawit diangkut dari perkebunan ke pabrik menggunakan alat angkut buah kelapa sawit berupa dump truck maupun truk ringan. Beberapa perusahaan, terutama yang memiliki perkebunan sawit di areal gambut, menggunakan lokomotif derek karena dianggap efektif dan efisien.
Proses pengangkutan kelapa sawit adalah salah satu proses yang paling penting dalam budidaya kelapa sawit. Semua proses harus dijalankan dan disinkronkan dengan baik untuk mendukung kelancaran budidayanya.
Namun dalam pengangkutan buah kelapa sawit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya sebagai berikut:
Kapasitas Angkut Truk yang Harus Dibatasi
Semakin cepat proses pengangkutan dan banyaknya jumlah buah kelapa sawit yang diangkut, maka akan semakin baik. Namun hal ini perlu menyesuaikan kapasitas angkut yang dimiliki alat.
Untuk mencapai proses pengangkutan yang optimal, perlu ada pembatasan banyaknya pengangkutan kelapa sawit dari lokasi panen menuju pabrik.
Jadwal Angkut Harus Diatur dengan Baik
Untuk mencapai proses pengangkutan kelapa sawit yang optimal, lokasi pemanenan dan jadwal kendaraan yang tiba di pabrik kelapa sawit harus dipersiapkan dengan baik.
Jadwal serta rencana pengangkutan harus disesuaikan semaksimal mungkin agar buah kelapa sawit dapat terangkut dengan baik.
Perawatan Alat Angkut Buah Kelapa Sawit
Semua peralatan yang digunakan untuk mengangkut buah kelapa sawit dari kebun menuju pabrik harus dirawat dengan baik. Ini juga termasuk pengumpulan brondolan kelapa sawit yang sudah tidak digunakan dan dikembalikan ke afdeling.
Dalam hal ini, para pelaku usaha sawit disarankan dapat memilih alat yang berkualitas meskipun harganya tinggi, dibandingkan memilih alat murah tetapi mudah rusak.
Sistem Keamanan Saat Pengangkutan Berlangsung
Faktor keamanan juga perlu diperhatikan pada saat pengangkutan buah kelapa sawit dari perkebunan menuju pabrik untuk diproses lebih lanjut. Misalnya dengan melakukan pemasangan jaring-jaring dalam bagian muatan truk.
Terutama saat melalui jarak yang cukup jauh seperti melintasi negara, atau jalanan yang cukup rusak. Sebab buah sawit yang berjatuhan hanya akan memberi kerugian dari segi ekonomi.
Itulah penjelasan singkat dan rekomendasi alat yang dapat mengangkut buah kelapa sawit dari perkebunan menuju pabrik. Semoga informasinya bermanfaat untuk Anda yang ingin membuka usaha di bidang ini, termasuk para petani yang menekuni pemanenan kelapa sawit.