Sawit Notif – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Berau, Kalimantan Timur telah melakukan upaya menekan emisi dengan memanfaatkan limbah cangkang sawit. Limbah cangkang sawit ini yang akan menjadi bahan bakar utama melalui perbandingan 5% cangkang sawit, dan 95% batu bara melalui program co-firing biomassa.
Co-firing cangkang sawit dan batu bara di PLTU Berau merupakan percepatan target bauran energi baru, terbarukan sebesar 23% pada 2025 tanpa harus membangun pembangkit baru melainkan dengan melakukan substitusi sebagian batu bara dengan biomassa.
Mengutip infosawit.com, General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Kalimantan, Daniel Eliawardhana menjelaskan bahwa cangkang sawit memiliki nilai kalori yang lebih tinggi dibanding dengan nilai kalori batu bara yang digunakan oleh PLTU Berau.
Selanjutnya, Daniel menambahkan bahwa program co-firing ini mampu mengurangi penggunaan batu bara pada pembangkit listrik. Bahkan, dalam skala besar dan jangka panjang yang menurunkan emisi dari pengoperasian PLTU.
Sumber: infosawit.com