Konsumsi minyak sawit di pasar domestik kian meningkat pesat setiap tahunnya, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dunia akan produk-produk turunan kelapa sawit. Namun, kondisi di lapangan para pekebun tak jarang menghadapi berbagai kendala terkait penurunan produksi yang tentunya sangat merugikan.
Kendala tersebut disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah dampak dari penggunaan agroinput berbasis kimia. Sejak dahulu para praktisi perkebunan kelapa sawit telah diperkenalkan pada pupuk sintetis kimia yang secara perlahan menurunkan kualitas tanah hingga dalam kondisi terburuk.
Selain itu, kandungan organik di dalam tanah juga berkurang secara drastis, mengakibatkan mikroorganisme yang ada di dalam tanah mati. Hal ini lah yang menyebabkan produksi tanaman kelapa sawit menurun. Oleh karena itu, semestinya para praktisi perkebunan mulai menyadari bahwa agrosistem berbasis kimia bukan merupakan pilihan yang tepat.
Maka, sebelum terlambat, segera ganti pupuk kimia yang diaplikasi pada kebun Anda dengan pupuk organik berformulasi khusus dan telah teruji kualitasnya. Tidak cukup sampai disitu, pupuk yang baik juga harus memberikan progres peningkatan jumlah bunga betina dalam jangka panjang.
Propadu Konair Tarahubun (Plantation Key Technology/PKT) sebagai perusahaan bioteknologi perkebunan telah menghadirkan teknologi MOAF® (Multi Organic Alkali Fertilizer) yang khusus diformulasikan secara spesifik untuk digunakan pada berbagai kondisi areal perkebunan. MOAF® merupakan pilihan yang tepat bagi para praktisi perkebunan untuk meningkatkan jumlah produksi yang berkelanjutan, serta menghindari tanaman sawit dari hama dan penyakit.
Daerah : Jambi Jenis Tanah : PMK
Tahun Tanam : 2006 Milik : Perusahaan Sawit Swasta
Pada Juni 2019, terlihat pertumbuhan vegetatif terhambat disertai dengan warna daun yang menguning dan mengering, pelepah daun tidak membuka, pertumbuhan pucuk daun terhambat, serta perolehan produksi cukup rendah karena kurangnya bunga betina.
Setelah melalui proses analisa tanaman dan formulasi oleh PKT, maka pada September 2020, pohon sawit diaplikasikan MOAF® untuk mensuplai hara makro dan mikro, guna memperbaiki perkembangan vegetatif dan generatif pohon. Pupuk MOAF® berperan penting terhadap produksi tandan buah segar (TBS), seperti membantu perkembangan bunga betina, membantu kematangan buah agar lebih optimal, dan pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan berat janjang. Perkembangan pohon akan terlihat setelah 1 tahun aplikasi, dimana perkembangan vegetatif akan membaik, disusul dengan peningkatan berat rerata tandan (BRT) dari yang sebelumnya 14 kg per tandan, menjadi 16 kg per tandan.Pengamatan terakhir, yakni pada Desember 2021, pohon yang diaplikasikan pupuk MOAF® secara rutin memiliki jumlah produksi yang lebih baik. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi tanaman kontrol yang menggunakan pupuk lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi PKT terbukti dapat meningkatkan hasil produksi secara berkelanjutan, dan mencegah kerugian waktu serta pengeluaran perusahaan.
Bagi perusahaan yang memiliki masalah yang sama dan ingin bertanya lebih lanjut mengenai cara meningkatkan produksi dan pengendalian penyakit pada kebun kelapa sawit, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp +62 821 2000 6888.