Medan – Pusat Penelitian Kelapa Sawit Indonesia atau PPKS Medan optimistis penjualan benih kelapa sawit perusahaan itu pada 2018 bisa di atas target yang sebesar 22 juta butir karena melihat permintaan yang bagus sejak 2017.
“Permintaan benih kelapa sawit sudah terlihat bagus di 2017 kemudian pada Januari dan hingga Februari masih terus naik sehingga penjualan 2018 diyakini bisa di atas target,” ujar Direktur PPKS Medan, Hasril Hasan Siregar, di Medan, Senin (19/2/2018)
Penjualan benih PPKS pada Januari 2018 sudah mencapai 2.663.029 butir.
“Harapannya di Februari dan hingga Desember 2018 penjualan tetap bagus meski diyakini ada fluktuasi dampak banyak hal,” katanya.
Menurut Hasril, penjualan benih yang bagus khususnya sejak 2017, merupakan dampak positif dari program pemerintah tentang peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat dan tren membaiknya harga sawit.
Dia memberi contoh, pada 2018, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit merencanakan mendanai peremajaan 185 ribu hektare kebun sawit petani lagi dengan kebutuhan sekitar 30 juta benih.
“Belum lagi adanya peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat, negara dan swasta yang membutuhkan benih cukup banyak atau sekitar 80 hingga 90 juta benih di tahun ini,” katanya.
Mengacu pada prakiraan tersebut, maka kebutuhan bibit sawit nasional pada 2018 juga akan lebih baik dari 2017 yang masih sebanyak 82.293.864 butir.
PPKS Medan sendiri di 2017 bisa menjual 22.425.855 juta kecambah dari target yang sekitar 20 jutaan.
Hasril menegaskan, meski permintaan bagus, tetapi harga jual kecambah PPKS di tahun 2018 masih sama seperti di 2017 atau Rp7.500 per butir dan diskon 10 persen untuk petani.
Sumber: industry.co.id