Ganoderma Boninense : Ciri dan Karakter Jamur Penyerang Kelapa Sawit

ganoderma-boninense

Sawit NotifGanoderma Boninense menjadi ancaman yang menakutkan bagi petani sawit. Selain perubahan iklim, petani sawit juga kerap kebingungan mengatasi kemunculan Ganoderma yang menyerang tanaman kelapa sawit di perkebunan.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian, penyakit, morfologi, siklus hidup, cara penyebaran, gejala, dan cara membasmi Ganoderma pada kelapa sawit. Harapannya, petani sawit bisa terbantu dengan informasi di bawah ini.

Apa Itu Ganoderma Boninense?

Jamur Ganoderma Boninense merupakan jenis jamur berbahaya yang menyerang pohon kelapa sawit. Kemunculan jamur ini pada pohon kelapa sawit dapat menyebabkan penyakit busuk pangkal batang dan busuk batang atas.

Pada dasarnya, terdapat 3 jenis Ganoderma yang umum menginfeksi pohon kelapa sawit. Mulai dari G. Boninense, G. Zonatum, dan G. Miniatocinctum. Dari ketiga jenis jamur ini, G. Boninense yang paling ganas menyerang pohon kelapa sawit di kawasan Asia Tenggara.

Penyakit yang Disebabkan oleh Ganoderma Boninense

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, Ganoderma Boninense pada kelapa sawit dapat menyebabkan penyakit busuk pangkal batang dan busuk batang atas. Hal ini terjadi karena terhambatnya asupan air dan nutrisi dari akar pohon kelapa sawit.

Akibatnya, pohon kelapa sawit mengalami kekurangan nutrisi dan mengalami kematian. Penyakit tersebut sangat merugikan tanaman kelapa sawit karena menyerang jaringan vaskular tanaman.

Morfologi dan Karakteristik G. Boninense

Ganoderma Boninense kelapa sawit yang terlihat secara makroskopis tampak berupa bonggol kecil berwarna putih. Bonggol tersebut lama kelamaan akan berkembang membentuk kipas yang tebal dan keras.

Morfologi jamur ini mencakup struktur buah, hifa, dan spora yang khas. Tubuh buahnya berbentuk setengah lingkaran yang menyerupai kipas dengan warna cokelat tua hingga kemerahan. Bagian bawah tubuhnya memiliki warna putih atau krem dengan pori-pori kecil.

Siklus Hidup G. Boninense

Siklus hidup Ganoderma Boninense terdiri dari 3 fase. Tahap awal fase diawali dengan spora yang melepaskan diri dari tubuh buah. Berikut penjelasan singkat mengenai 3 fase siklus hidup dari jamur ini:

  • Fase Spora (spora akan keluar dari tubuh buah yang telah matang kemudian mencari tempat hidup baru dan menumbuhkan sel-sel baru).
  • Fase Miselia (hifa akan berfusi membentuk jaringan benang).
  • Fase Basidiokarp (miselium yang berkembang akan berubah menjadi gumpalan).
Cara Penyebaran G. Boninense pada Kelapa Sawit

Penyebaran jamur G. Boninense pada tanaman kelapa sawit dapat terjadi melalui beberapa cara yang sulit untuk dikendalikan. Sifatnya yang persisten di tanah membuatnya memiliki kemampuan cepat untuk menyebar secara luas.

1. Kontak Melalui Akar

Jamur yang menyerang kelapa sawit bisa muncul melalui kontak akar. Pohon sawit yang belum terinfeksi memiliki risiko untuk tertular dengan pohon lain yang sudah terinfeksi melalui kontak akar di dalam tanah.

Mekanisme penyebaran melalui kontak akar juga mengancam tanaman kelapa sawit yang masih muda. Terlebih ketika populasi tanaman yang terinfeksi semakin banyak di area perkebunan.

2. Penyebaran dari Spora

Penyebaran jamur Ganoderma ini juga bisa terjadi melalui spora. Tunggul atau kayu-kayu yang terdapat di area perkebunan menjadi tempat berkembangnya jamur ini. Setelahnya, sumber infeksi penyakit akan menyebar dengan bantuan angin.

3. Melalui Inokulum Sekunder

Inokulum sekunder umumnya berada dalam sisa-sisa jaringan tanaman sawit yang telah mati. Saat akar tanaman sawit sehat bersentuhan dengan sisa tanaman yang terinfeksi, risiko penyebaran jamur akan meningkat.

Karakteristik Ganoderma yang mudah menyebar perlu mendapat antisipasi cepat dari petani sawit. Inokulum sekunder juga dapat menyebar melalui tanah yang tercemar oleh jamur-jamur aktif. Miselium dan rizomorf mampu bertahan selama bertahun-tahun.

Gejala G. Boninense yang Menjangkiti Tanaman Kelapa Sawit

Ketika mendapati gejala Ganoderma Boninense pada tanaman kelapa sawit, petani perlu segera melakukan upaya pencegahan dan pengobatan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir perluasan area yang terinfeksi jamur.

1. Kerusakan Daun

Daun tanaman sawit yang terinfeksi jamur G. Boninense umumnya memiliki warna yang agak menguning, layu, dan tidak mengkilap. Pohon sawit yang sehat memiliki daun yang hijau dan mengkilap.

2. Kemunculan Miselia Benang-Benang Putih

Deteksi dan pengendalian jamur ini perlu dilakukan dengan cepat. Saat memasuki stadium 2 dari penyakit busuk pangkal batang, bagian pangkal batang dan akar pohon sawit biasanya penuh dengan benang-benang putih.

3. Basidiokarp yang Muncul di Akar dan Pangkal Batang

Apabila daerah akar dan pangkal batang terdapat basidiokarp jamur, tandanya tanaman sawit sudah memasuki stadium 3. Penyakit busuk pangkal yang menyerang tanaman sudah berada di titik mengkhawatirkan.

4. Kemunculan 3 Daun Tombak

Kemunculan jamur yang berasal dari keluarga Ganoderma ini terlihat semakin parah jika petani menjumpai kemunculan 3 daun tombak. Tiga helai pelepah daun mudah yang tumbuh bersamaan tidak membuka sebagaimana mestinya.

5. Patahnya Pelepah Pohon Sawit

Serangan jamur yang menyerang batang dan pelepah membuatnya kehilangan kekuatan struktural. Pelepah menjadi lemah, mudah patah, dan menggantung tidak normal. Terutama ketika terkena tiupan angin.

6. Tumbangnya Pohon

Pohon kelapa sawit yang sudah tumbnag menandakan infeksi jamur yang sudah terjadi sejak lama. Apabila hal ini terjadi di perkebunan, petani sawit perlu melakukan tindakan cepat dengan membersihkan area pohon yang sudah tumbang.

 

Cara Membasmi dan Mencegah G. Boninense pada Perkebunan Kelapa Sawit

Pengendalian Ganoderma Boninense membutuhkan waktu yang cepat. Untuk membasmi dan mencegah jamur ini, petani sawit bisa menggunakan pendekatan yang lebih ramah lingkungan. Caranya yakni dengan memanfaatkan pengendali hayati CHIPS dari PKT.

Penggunaan CHIPS tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada fungisida berbahan kimia. Namun, juga berperan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan mikroba di lingkungan perkebunan kelapa sawit.

Masih Bingung Perihal Ganoderma Boninense?

Dampak infeksi jamur Ganoderma Boninense terhadap perkebunan kelapa sawit terasa sangat signifikan. Jika tidak mendapat penanganan secara cepat, petani sawit akan mengalami kerugian dalam jumlah besar.

 

FAQ
Apa Nama Jamur yang Mematikan ketika Menyerang Kelapa Sawit?

Jamur mematikan yang kerap menyerang tanaman kelapa sawit memiliki nama Ganoderma sp. Patogen tular tanah ini memiliki kemampuan menyerang akar dan batang kelapa sawit di usia muda maupun tua.

Apa Ciri-Ciri Jamur Ganoderma?

Ciri utama jamur Ganoderma  terlihat dari tubuh buahnya yang berbentuk setengah lingkaran menyerupai kipas. Permukaan atas tubuh buahnya umumnya memiliki warna cokelat tua hingga kemerahan.

Sementara itu, kayu atau jaringan batang yang terinfeksi jamur Ganoderma akan mengeluarkan bau busuk yang khas. Petani sawit perlu mewaspadainya ketika melihat ciri-ciri tersebut.

Apa Arti Ganoderma?

Ganoderma berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata. “Ganos” yang bermakna kilau dan “Derma” yang bermakna kulit. Gabungan 2 kata ini merujuk pada tampilan jamur yang keras dan mengkilap.

Bagi perusahaan yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, Anda dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888. (AD)(DK)(SD)