Sawit Notif – Kemunculan tanaman sawit yang terserang penyakit di area perkebunan menjadi ancaman yang serius untuk petani. Apabila tidak mendapatkan penanganan cepat, kerugian besar akan mengintai. Lantas, bagaimana melakukan pencegahan terhadap penyakit pada kelapa sawit?
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai penyakit-penyakit yang dapat menyerang tanaman sawit lengkap dengan penyebab dan pencegahannya. Pada dasarnya, penyakit yang menyerang tanaman sawit memiliki jenis yang beragam.
Sebelum mengetahui bagaimana melakukan pencegahan terhadap penyakit pada kelapa sawit, petani sebaiknya tahu tentang jenis-jenis penyakit yang menyerang tanaman sawit. Di bawah ini terdapat penjelasan tentang 6 jenis penyakit pada kelapa sawit.
1. Busuk Pangkal Akibat Jamur Ganoderma
Salah satu penyakit yang rentang menyerang tanaman kelapa sawit ialah busuk pangkal batang. Penyebabnya terjadi karena serangan jamur Ganoderma boninense. Penyakit ini menyerang bagian pangkal batang tanaman sehingga jaringannya mengalami pembusukan.
Saat menjumpai pelepah daun yang menguning dan menggantung, petani perlu melakukan upaya pengendalian Ganoderma pada kelapa sawit. Gejala menguningnya daun juga diikuti dengan kemunculan buah jamur yang berbentuk kipas di area pangkal batang.
2. Penyakit Bercak Daun
Penyakit bercak daun seringkali mengancam tanaman sawit yang berada pada fase pembibitan dan tanaman muda. Penyebabnya bisa terjadi karena keberadaan jamur Curvularia, Helminthosporium, Drechslera, atau Pestalotiopsis.
Bercak yang muncul pada bagian daun tanaman sawit umumnya memiliki warna cokelat, abu-abu, maupun hitam. Lama-kelamaan, bercak tersebut akan melebar dan mengakibatkan nekrosis.
3. Busuk Daun atau Antraknosa
Busuk daun atau penyakit antraknosa pada kelapa sawit kerap menyerang tanaman sawit yang tumbuh di area dengan curah hujan tinggi. Penyebabnya dapat berupa jamur Marasmiellus palmivorus atau Colletotrichum gloeosporioides.
Gejala utama dari penyakit ini biasanya menunjukkan tanda berupa kemunculan bercak-bercak kecil berwarna cokelat atau kehitaman pada bagian daun tanaman. Pada kondisi serangan berat, pelepah menjadi rapuh dan menghambat pertumbuhan tanaman.
4. Penyakit Tajuk Sawit
Penyakit tajuk kelapa sawit menyerang bagian atas tanaman kelapa sawit. Utamanya pada bagian pucuk atau titik tumbuh tanaman. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi jamur, seperti Fusarium spp., Phytophthora palmivora, atau patogen lainnya.
Banyak juga yang menyebutnya sebagai penyakit crown disease kelapa sawit. Dalam kondisi parah, titik tumbuh tanaman bisa mati sehingga kelapa sawit tidak mampu lagi menghasilkan pelepah.
5. Penyakit Daun yang Mengecil
Penyebab daun sawit yang mengecil dapat terjadi karena kekurangan unsur hara, stres lingkungan, hingga infeksi virus. Tidak jarang, serangan hama juga memicu gejala daun tanaman yang mengecil.
Dampak dari penyakit ini cukup serius karena mengganggu proses fotosintesis. Pertumbuhan tanaman sawit menjadi lambat dan produksi tandan buah menurun. Untuk mengatasinya, perlu adanya langkah pengendalian terpadu.
6. Garis Kuning pada Daun Kelapa Sawit
Penyakit garis kuning pada daun kelapa sawit sering terjadi karena defisiensi unsur hara, seperti magnesium dan nitrogen. Selain kekurangan unsur hara, kemunculan garis kuning pada daun juga bisa terjadi karena adanya gangguan fisiologis.
Untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini, penting melakukan analisis tanah dan daun agar lebih mengetahui penyebab pastinya. Setelahnya, petani sawit bisa melakukan pemupukan yang tepat dan berimbang.
Cara Mencegahnya agar Penyakit Tidak Menjangkiti Tumbuhan Kelapa Sawit
Informasi di bawah ini akan membahas mengenai bagaimana melakukan pencegahan terhadap penyakit pada kelapa sawit. Setiap langkah sederhana yang dilakukan oleh petani sawit akan menghasilkan dampak yang besar.
1. Identifikasi Hama dan Penyakit sejak Dini
Petani yang mengelola perkebunan sawit perlu memahami jenis hama serta penyakit pada tanaman kelapa sawit dan cara pengendaliannya. Jenis hama dan penyakit memiliki jumlah yang bervariasi, untuk itu petani perlu mengetahui masing-masing detailnya.
Dengan melakukan identifikasi hama dan penyakit sejak dini, pengendalian dan pencegahan bisa dilakukan lebih mudah. Ancaman kerugian dan penurunan hasil panen juga dapat terminimalisir.
2. Praktek Kultural
Untuk mengurangi risiko serangan hama dan penyakit, petani sebaiknya mengimplementasikan praktek kultural. Meliputi pemangkasan tanaman, pengaturan pola tanaman, hingga pembersihan gulma secara rutin.
Selain itu, petani perlu memperhatikan pengaturan jarak tanam yang ideal. Hal ini berguna untuk memastikan sirkulasi udara dan penetrasi sinar matahari ke seluruh bagian tanaman. Dengan begitu, kemunculan jamur penyebab penyakit menjadi lebih minim.
3. Pemilihan Varietas yang Tahan Penyakit
Varietas unggul umumnya memiliki ketahanan alami terhadap serangan patogen tertentu. Dengan menggunakan varietas tahan penyakit, risiko kerusakan akibat infeksi dapat ditekan sejak awal penanaman.
Selain memilih varietas yang tahan, penting juga untuk memastikan asalnya. Varietas yang berasal dari sumber terpercaya umumnya memiliki sistem pertahanan lebih kuat terhadap tekanan lingkungan maupun serangan organisme pengganggu.
4. Memakai Pengendali Hayati
Pemakaian pengendali hayati merupakan salah satu cara ramah lingkungan untuk mencegah penyakit pada tanaman kelapa sawit. Petani sawit bisa menggunakan pengendali hayati CHIPS dari PKT untuk perkebunan miliknya.
Penggunaan pengendali hayati turut membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanah dan tidak meninggalkan residu kimia. Sisa residu kimia dapat mengancam tanaman, manusia, maupun lingkungan sekitar perkebunan.
Bagi perusahaan yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, Anda dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.
5. Pemeliharaan dan Pemantauan Rutin
Dengan melakukan pemeliharaan dan pemantauan rutin, petani sawit dapat mengendalikan kemunculan penyakit kelapa sawit. Kegiatan ini mencakup pengecekan berkala terhadap tanaman. Mulai dari daun, batang, hingga akar untuk mendeteksi gejala awal penyakit.
6. Penggunaan Pestisida secara Tepat
Penggunaan pestisida secara tepat juga menjadi salah satu cara penting untuk mencegah penyakit menjangkiti tanaman kelapa sawit. Pestisida berfungsi untuk mengendalikan organisme penyebab penyakit. Namun, penggunaannya tidak boleh berlebihan.
FAQ
Hama dan Penyakit Apa yang Menyerang Tanaman Kelapa Sawit?
Tanaman sawit rentan terkena serangan hama dan penyakit yang menurunkan hasil produksi. Beberapa hama yang sering menyerang, antara lain ulat kantong, kumbang tanduk, hingga tungau merah.
Sementara, penyakit yang sering menyerang tanaman sawit ialah busuk pangkal batang, kemunculan bercak daun, penyakit tajuk, hingga antraknosa. Untuk itu, penting mengetahui pengendalian penyakit tajuk pada kelapa sawit dan jenis penyakit lainnya.
Bagaimana Cara Pengendalian Penyakit Busuk Tandan Buah pada Kelapa Sawit?
Cara pertama yang penting adalah menjaga kebersihan kebun dengan membersihkan pelepah tua dan tandan busuk secara rutin. Hal ini berguna untuk mencegah penyebaran spora jamur semakin luas.
Apa Fungsi Nitrogen pada Kelapa Sawit?
Nitrogen berperan dalam pembentukan protein, asam amino, dan klorofil, sehingga sangat berpengaruh pada proses fotosintesis dan pertumbuhan daun. Dengan pasokan nitrogen yang cukup, kelapa sawit akan memiliki daun yang lebat dan sehat.(AD)(NR)