Apa Itu Pruning Sawit? Ketahui Manfaat dan Cara Pruning yang Benar

pruning sawit

Sawit Notif – Pruning sawit menjadi salah satu langkah penting untuk merawat tanaman sawit. Proses perawatan sawit yang tepat berdampak positif pada peningkatan hasil panen. Dalam penerapannya, proses pruning berpotensi mempercepat masa produktif tanaman sawit.

Sama halnya dengan budidaya tanaman lainnya, petani sawit perlu untuk memperhatikan keberlanjutan tanaman. Proses pruning menjadi salah satu langkah efektif untuk meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan.

Definisi Pruning Sawit

Apa itu pruning sawit? Sederhananya, pruning sawit adalah kegiatan memangkas bagian pelepah tanaman kelapa sawit yang berguna untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawit. Selain itu, kegiatan ini juga berguna untuk memudahkan proses panen sawit.

Petani sawit perlu meluangkan waktu untuk melakukan pruning tanaman sawit agar pertumbuhan tanaman tetap optimal. Proses pruning yang tepat, membantu meningkatkan produksi tandan buah segar.

Mengapa Pruning Sawit Penting?

Pruning buah sawit memberikan dampak baik bagi pertumbuhan tanaman. Pemangkasan pelepah tanaman yang sudah tidak produktif membantu penyerapan unsur hara menjadi lebih merata dan optimal.

Pelepah sawit yang mengalami pruning akan mengeluarkan hormon pendukung proses pembungaan tanaman. Penting untuk diingat, over pruning kelapa sawit juga bisa menyebabkan dampak yang buruk.

Jumlah pelepah daun yang terlalu banyak dapat mengakibatkan penyaluran nutrisi ke buah sawit menjadi lebih sedikit. Untuk itu, petani wajib memperhatikan jumlah daun yang optimal pada setiap pohon sawit.

Manfaat Pruning pada Tanaman Sawit

Tujuan pruning kelapa sawit membawa banyak dampak baik bagi pertumbuhan tanaman. Selain meningkatkan produktivitas tanaman, masih banyak manfaat lain dari proses pruning tanaman sawit. Berikut beberapa diantaranya:

1. Mengurangi Potensi Hama

Proses pemangkasan daun yang tidak produktif turut menjaga kebersihan tanaman kelapa sawit. Sanitasi tanaman sawit yang terjaga ikut mengurangi potensi datangnya hama atau penyakit perusak tanaman.

Penumpukan pelepah terlalu berlebihan dapat mendatangkan serangan hama dan penyakit yang merusak pertumbuhan buah sawit. Dengan menghilangkan pelepah yang tidak produktif, serangan hama dan penyakit bisa berkurang.

2. Mencegah Terbuangnya Nutrisi

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, pruning kelapa sawit bermanfaat menjaga penyebaran nutrisi hara menjadi lebih maksimal. Tidak hanya berguna untuk proses fotosintesis saja, unsur hara juga penting bagi pertumbuhan buah sawit.

Distribusi nutrisi tanaman menjadi lebih efisien setelah proses pruning selesai. Jumlah pelepah yang sesuai membuat alur pengalokasian nutrisi pada buah menjadi lebih maksimal daripada sebelumnya.

3. Memudahkan Proses Panen

Pemangkasan daun sawit secara tepat nantinya juga memudahkan proses pengambilan buah saat masa panen. Petani sawit lebih mudah mengambil buah pada bagian ketiak pelepah sawit tanpa terhalang pelepah daun yang menumpuk.

Akses panen menjadi lebih mudah setelah petani melakukan proses pruning. Pelepah rusak yang terlalu lebat berpotensi menutupi tandan buah sehingga tidak terlihat pada masa panen. Akibatnya, tandan tersebut akan membusuk di pohon.

4. Mengurangi Potensi Losses Produksi Sawit

Kegiatan pruning tanaman sawit akan membantu petani mengurangi potensi losses produksi. Masalah losses produksi kerap terjadi karena buah sawit yang tersangkut pada bagian pelepah tanaman.

Permasalahan ini akan membawa kerugian yang besar bagi petani sawit. Hasil panen yang seharusnya melimpah justru menjadi terbatas karena permasalahan losses produksi. Untuk itu, penting bagi petani sawit melakukan pruning secara berkala.

Jenis-jenis Pruning

Metode pruning ternyata memiliki 2 jenis. Perbedaan utamanya terletak pada waktu pruning dan tujuannya. Meski begitu, kedua jenis pruning ini sama-sama bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman sawit.

A. Pruning Jenis Sanitasi

Pruning sanitasi idealnya diaplikasikan pada saat tanaman akan memasuki waktu panen perdana. Tujuan utamanya yakni membersihkan pelepah-pelepah sawit kering yang berasal dari bawaan proses pembibitan sawit.

B. Pruning Jenis Rutin

Istilah pruning kelapa sawit jenis rutin dipakai untuk menyebut kegiatan pemangkasan pelepah tanaman dengan durasi yang terjadwal. Umumnya rotasi berlangsung minimal 1-3 kali setiap tahunnya. Tujuannya berguna untuk menjaga ketersediaan pelepah yang optimal.

Cara Melakukan Pruning Sawit

Di bawah ini terdapat informasi mengenai panduan cara pruning sawit yang sesuai. Proses pruning sebaiknya tidak dilakukan secara sembarangan agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Pemilihan Waktu

Waktu pruning yang ideal biasanya berlangsung sejak tanaman sawit masuk pada masa produktif. Petani sawit perlu mengontrol pertumbuhan pelepah tanaman secara berkala. Frekuensi pruning biasanya menyesuaikan kondisi tanaman sawit.

2. Penentuan Bagian Pelepah Daun

Cara kerja pruning kelapa sawit yakni menghilangkan pelepah yang kering dan tidak produktif lagi. Artinya, petani sawit tidak perlu memangkas semua bagian pelepah tanaman sawit. Hanya bagian pelepah yang menguning dan layu bisa dipangkas oleh petani.

Bagian pelepah yang masih berada pada kondisi baik sebaiknya dibiarkan untuk mendukung proses fotosintesis tanaman. Sesudah proses pruning selesai, tanaman sawit terlihat akan lebih bersih dan tertata.

3. Pemakaian Alat

Terdapat beberapa jenis alat yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pruning tanaman sawit. Penggunaan alat perlu menyesuaikan usia tanaman agar hasilnya lebih maksimal dan efisien.

Untuk memangkas pelepah sawit usia 1 sampai 7 tahun, petani bisa menggunakan dodos. Sementara untuk memangkas pelepah tanaman berusia 8 sampai 25 tahun, petani sawit boleh memakai egrek. Saat ini, tersedia alat modern untuk melakukan pruning bernama camshaft.

4. Pemotongan secara Tepat

Pruning sawit yang baik sebaiknya mepet dengan bayang pohon sawit. Meski begitu, proses pruning tidak boleh sampai merusak bagian batang yang masih produktif. Perlu kehati-hatian selama proses pemotongan pelepah sawit.

Sesudah proses pruning selesai, petani sawit bisa menambahkan pupuk MOAF dari PKT agar pertumbuhan tanaman berjalan lebih optimal. Formulasi pupuk ini sudah sesuai dengan kebutuhan tanaman sawit yang masuk masa produktif.

Sudah Paham tentang Pruning Sawit?

Informasi mengenai pruning sawit sangat berguna bagi petani sawit yang ingin meningkatkan produktivitas tanaman. Metode pruning membawa banyak manfaat bagi tanaman sawit yang memasuki usia produktif.

Bagi perusahaan yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, Anda dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.

FAQ
Berapa Bulan Sekali Pruning Tanaman Sawit Perlu Dilakukan?

Untuk memaksimalkan hasil pruning, petani sawit bisa melakukan pruning setiap 6 bulan sekali. Dengan mengontrol pertumbuhan pelepah sawit, penyebaran nutrisi menjadi lebih optimal dan maksimal selama masa pertumbuhan buah.

Pruning Umur Berapa?

Kapan waktu pruning sawit yang ideal? Proses pemangkasan pelepah daun sebaiknya dilakukan saat tanaman memasuki usia produktif, yakni sekitar usia 3 hingga 4 tahun. Di usia tersebut terdapat beberapa bagian pelepah yang mulai tidak produktif.

Bagaimana Cara Pemangkasan yang Benar?

Teknik pruning sawit yang benar membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian. Pemangkasan yang benar yakni menghilangkan bagian pelepah rusak dengan menggunakan benda tajam. Petani sawit perlu memastikan bahwa tidak ada bagian pelepah yang tertinggal di pohon.

Sebelum memotong bagian pelepah rusak, pastikan untuk menghitung jumlah spiral yang tersisa. Tentukan terlebih dahulu bagian pelepah yang akan dipotong dan masih bisa bertahan di pohon. (AD)(NR)(DK)(SD)