Konservasi Lahan Kelapa Sawit untuk Jaga Kualitas Tanah dan Air

konservasi-lahan

Sawit Notif – Salah satu faktor penentu keberhasilan pada budidaya tanaman Kelapa Sawit adalah kesesuaian kelas tanah lahan perkebunan. Umumnya jika kelas tanahnya tak sesuai lagi maka para petani Sawit akan melakukan konservasi lahan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Nah dengan melakukan konservasi lahan atau tanah perkebunan itu nantinya diharapkan akan mampu meningkatkan kembali produktivitas Sawit. Baik dalam hal kualitas buah Sawit yang dihasilkan maupun kuantitas dari hasil panen yang akan diperoleh.

Istilah konservasi pada lahan perkebunan atau persawahan pasti sudah tak asing lagi. Pasalnya kegiatan ini membawa banyak dampak positif bagi area lahan itu serta lingkungan alam sekitarnya.

 

A. Pengertian Konservasi Lahan

Apa itu konservasi lahan kelapa sawit? Arti konservasi lahan adalah usaha untuk melakukan pengelolaan pada suatu lahan. Pengelolaan itu harus dilakukan dengan cara-cara yang bijak agar lahan tersebut tidak rusak sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Nantinya dengan melakukan konservasi maka lahan akan dapat terjaga kesuburannya. Sehingga dengan begitu maka akan bermanfaat bagi ketersediaan air yang berkualitas, ketersediaan bahan baku dan bahan makanan serta menjaga kualitas tanah itu sendiri.

 

B. Tujuan Konservasi pada Lahan

Diharapkan dampak yang timbul akibat konversi lahan pertanian atau perkebunan adalah tercegahnya kerusakan pada tanah sekaligus terjadi peningkatan produktivitas lahan. Namun secara terperinci berikut beberapa hal yang merupakan tujuan konservasi lahan, yaitu:

  • Tindakan pencegahan terhadap terjadinya perubahan iklim, namun selain itu erosi lahan dapat diatasi melalui konservasi tanah
  • Melakukan perbaikan kondisi tanah.
  • meningkatkan mutu dan produktivitas lahan.
  • Menjaga lingkungan agar tetap alami.
  • Mengurangi ketergantungan pada penggunaan pupuk kimia.

Salah satu contoh dari upaya ini adalah dilakukannya konservasi tanah di lahan miring. Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meratakan permukaan lahan miring sehingga aksi run off akan dapat ditekan.

Selain itu cara konservasi tanah di lahan miring tersebut juga akan membantu mencegah timbulnya gulma dan mengurangi panjang lereng.

Bagaimana cara konservasi tanah di lahan miring? Jawabannya adalah dengan menggunakan metode mekanik dengan melakukan:

  • Pembangunan terasering.
  • Membangun saluran air.
  • Membuat rorak, yaitu saluran got buntu yang sejajar dengan garis kontur sebagai jebakan aliran air di permukaan.

 

Sistem Konservasi Lahan Berkelanjutan di Perkebunan Kelapa Sawit

Selain untuk meningkatkan produktivitas, tujuan lain dari konservasi lahan adalah untuk menjaga kelestarian tanah dan air pada lahan tersebut. Selain itu tentu saja juga agar dapat mengurangi potensi erosi yang akan membawa dampak buruk yang jauh lebih besar lagi.

Beberapa contoh konservasi lahan pada perkebunan Kelapa sawit yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut:

 

1. LCC (Legume Cover Crop) untuk memperbaiki kesuburan tanah

LCC adalah tanaman penutup tanah dari keluarga legum (Fabaceae) yang ditanam untuk memperbaiki kesuburan tanah, mencegah erosi, meningkatkan kandungan bahan organik, serta memperbaiki struktur tanah. Tanaman LCC banyak dimanfaatkan dalam sistem pertanian berkelanjutan untuk menjaga kesuburan tanah secara alami. Legum ini memiliki kemampuan untuk mengikat nitrogen dari udara melalui simbiosis dengan bakteri Rhizobium di akar mereka, sehingga mengurangi kebutuhan pupuk nitrogen sintetis.  Contoh LCC adalah: Mucuna bracteata, Centrocema pubescens, Calopogonium muconoides, Pueraria javanica, Calopogonium caeruleum, Arachis pintoi.

Contoh Legume Cover Crop (LCC) dan fungsinya ;

·         Mucuna pruriens (Benguk/Velvet Bean) – Cepat tumbuh dan efektif dalam mengendalikan gulma.

·         Arachis pintoi (Kacang Pinto) – Cocok untuk perkebunan karena tahan naungan dan bisa menjadi hijauan ternak.

·         Crotalaria juncea (Sunn Hemp) – Meningkatkan kandungan nitrogen tanah dan mengendalikan nematoda.

·         Vigna unguiculata (Kacang Tunggak) – Mampu menyesuaikan diri di tanah yang kurang subur.

·         Centrosema pubescens – Tahan kekeringan dan baik untuk tanah marginal.

·         Pueraria javanica (Pueraria) – Banyak digunakan di perkebunan sawit dan karet karena cepat menutupi tanah.

2. Penyusunan Pelepah Daun

Cara konservasi ini adalah dengan meletakkan pelepah dari daun Kelapa Sawit secara bersusun pada salah satu sisi lahan. Peletakan pelepah daun ini dilakukan secara berlapis-lapis dengan tujuan:

  • Memberikan naungan pada tanah lahan perkebunan Sawit agar potensi erosi akan dapat diminimalisir.
  • Sebagai sarana penyediaan bahan organik bagi lahan perkebunan ketika pelepah daun Sawit yang disusun itu nantinya lapuk.
3. Kegiatan Pengolahan Tanah

Cara konservasi ini dijalankan dengan membuat terasan pada lahan perkebunan yang berada di lahan miring. Selain itu petani juga dapat melakukan konservasi dengan membuat tapal kuda (piringan) serta pengapilkasian limbah cair ke lahan sebagai sumber bahan organik.

Kegiatan lainnya adalah membuat pori-pori alami pada lahan perkebunan Kelapa Sawit. Dengan cara ini maka kemampuan penyerapan air oleh tanah menjadi meningkat sehingga potensi terjadinya genangan air akan berkurang dan justru menambah cadangan air di tanah.

 

CHIPS PKT, Sarana Penunjang Konservasi

Selain melakukan upaya konservasi ramah alam demi kesinambungan lahan, petani Sawit juga dapat melakukan beberapa hal berikut sebagai langkah konservasi, yaitu:

1. Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan

Salah satu tujuan konservasi pada lahan perkebunan adalah untuk meningkatkan kualitas tanahnya. Sedangkan salah satu penyebab kualitas tanah menurun adalah penggunaan berbagai bahan kimia dalam penanggulangan hama dan penyakit.

Nah agar kualitas tanah tetap terjaga, maka ketika tanaman Sawit terserang hama atau penyakit, maka dapat menggunakan pengendali hayati CHIPS. Karena berasal dari bahan alami maka penggunaan CHIPS akan aman bagi lingkungan sehingga tidak akan merusak lahan.

 

Penutup

Pada akhirnya konservasi lahan menjadi salah satu hal penting untuk dilakukan oleh para petani Sawit guna meningkatkan mutu tanaman secara kualitas dan kuantitas. Selain itu dengan melakukan konservasi pada lahan pertanian maka keberlangsungan usaha Sawit pun akan terjaga.

Bagi perusahaan yang ingin memulai bisnis kelapa sawit atau memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.

 

FAQ

Apa sajakah jenis konservasi lahan?

Secara garis besar, metode untuk melakukan konservasi pada lahan perkebunan Sawit meliputi tiga cara. Yang pertama secara mekanis, kemudian metode kimia serta yang ketiga secara agronomis.

Apa saja tantangan konservasi pada lahan perkebunan?

Beberapa hal yang menjadi tantangan konservasi perkebunan adalah terjadinya erosi, banjir dan longsor. Selain itu pencemaran tanah dan kebakaran hutan dan lahan juga dapat menjadi tantangan dilakukannya konservasi.

Apa saja manfaat dilakukannya konservasi pada lahan perkebunan?

Konservasi akan memberikan banyak manfaat bagi kelestarian tumbuhan sekaligus lingkungan hidup yang berada di sekelilingnya.(AD)(SD)(DK)(NR)