Sawit Notif – Tanah dengan tingkat keasaman kurang dari 7 dapat dikatakan memiliki pH tanah asam. Kondisi tanah asam seperti ini kurang bagus atau bahkan tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit.
Karakteristik tanah yang asam dapat terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor penyebab. Pastikan untuk segera menemukan penyebabnya dan melakukan upaya menetralkan tingkat keasaman tanah agar tidak menimbulkan dampak negatif lainnya bagi perkebunan sawit.
Karakteristik pH Tanah
Tanah pada dasarnya memiliki tingkat keasaman yang berbeda-beda. Tanah dapat dikatakan bersifat basa ketika memiliki pH di atas 7. Tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman adalah lahan dengan tingkat keasaman netral atau berada di skala 7.
Sementara itu, tanah asam akan memiliki pH di bawah 7 ketika dilakukan pengukuran menggunakan pH meter atau kertas lakmus. Selain itu, berikut ini beberapa karakteristik dan ciri-ciri tanah asam, yaitu:
- Daya isap air sangat tinggi.
- Memiliki unsur yang bersifat racun bagi tanaman sawit, seperti Al, Fe, dan Mn.
- Kandungan unsur Mo, Mg, N, P, dan K sangat rendah.
- Kapasitas penyangga basa sangat besar.
- Daya simpan air tinggi.
- Warna tanah asam biasanya coklat kemerahan seperti berkarat.
Penyebab pH Tanah Menjadi Asam
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah adalah derajat keasaman atau pH tanah. Tanah asam dapat menjadi salah satu indikator tanah tersebut kurang subur dan tidak optimal dalam mendukung pertumbuhan tanaman.
Berikut ini beberapa alasan yang membuat pH tanah menjadi asam, yaitu:
A. Tanah Penuh Gulma
Mengapa pH tanah menjadi asam? Tanah menjadi asam dapat disebabkan karena adanya gulma pengganggu. Selain mengganggu pertumbuhan tanaman sawit, gulma juga dapat menghasilkan asam organik. Asam organik inilah yang mempengaruhi tanah hingga menjadi asam.
B. Sistem Drainase Terganggu
Selain gulma, sistem drainase yang terganggu dan buruk juga menjadi faktor penyebab pH tanah asam. Drainase yang buruk akan lebih mudah membuat tanah menjadi tergenang air dalam waktu lama.
Proses ini akan membuat pelarutan dan pengangkutan unsur hara oleh air. Selain itu, tanah yang tergenang jua dapat mengalami proses reduksi dan menghasilkan asam sulfat serta asam organik. Contoh tanah asam dengan sistem drainase terganggu adalah tanah rawa.
C. Curah Hujan Tinggi
Penyebab tanah asam lainnya adalah curah hujan yang tinggi. Tidak heran jika daerah dengan curah hujan tinggi identik memiliki tanah asam.
Curah hujan yang tinggi akan membuat unsur hara di dalam tanah larut atau istilahnya tanah mengalami pencucian unsur hara. Proses seperti ini yang berlangsung terus menerus akan membuat tanah bersifat asam secara alami.
D. Pembusukan Bahan Organik
Tanah dengan kandungan bahan organik yang mengalami pembusukan di dalamnya juga akan menyebabkan pH tanah asam. Hal ini karena proses dekomposisi bahan organik sangat tinggi diikuti dengan hilangnya unsur CaO dalam tanah.
Hutan atau lahan gambut menjadi salah satu contoh lahan dengan tanah bersifat asam karena mengalami pembusukan bahan organik.
E. Pemberian Pupuk Bersifat Asam yang Berlebihan
Pemupukan memang menjadi salah satu upaya budidaya tanaman kelapa sawit. Namun, pemberian pupuk bersifat asam yang berlebihan akan membuat pH tanah asam.
Contoh pupuk bersifat asam yang mempengaruhi penurunan pH tanah jika diberikan dalam dosis berlebihan adalah pupuk urea, ZA, KCl, Amonium Sulfat, dan lainnya.(AD)
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut atau ingin melakukan konsultasi mengenai produk, jasa, serta hal lain yang berkaitan dengan hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit. Anda dapat mengunjungi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.