Cara Manajemen Panen Kelapa Sawit yang Baik dan Benar

manajemen-panen

Sawit Notif – Manajemen panen kelapa sawit yang baik adalah kunci untuk menjaga produktivitas kebun dan kualitas hasil panen. Dalam industri kelapa sawit, panen yang efisien dan terencana dapat meningkatkan hasil minyak sawit mentah (CPO) dan mencegah kerugian akibat buah busuk atau kehilangan tandan buah segar (TBS). Berikut adalah panduan manajemen panen kelapa sawit yang baik dan benar:

1. Persiapan Pra-Panen

Sebelum memulai panen, langkah persiapan yang matang harus dilakukan:

Pelatihan Pekerja: Pastikan pekerja memahami teknik panen yang benar, seperti cara menggunakan alat panen dan identifikasi buah matang.

Pengecekan Alat Panen: Pastikan dodos, egrek, dan alat lainnya dalam kondisi baik untuk menghindari kerusakan buah.

Rotasi Panen : Pastikan rotasi panen tetap terjaga, umumnya perkebunan kelapa sawit menerapkan rotasi panen 6 – 10 hari.

 

2. Identifikasi Buah Matang

Ciri-ciri buah kelapa sawit matang adalah:

Buah berwarna kemerahan atau kuning cerah.

Buah matang yang dipanen minimal fraksi 1

Hindari memanen buah yang terlalu muda karena kadar minyaknya rendah dan dapat membuat tanaman menjadi stress atau terlalu tua karena bisa mengurangi kualitas minyak.

 

3. Proses Panen yang Efisien

Pemotongan Tandan: Gunakan alat yang sesuai, seperti dodos untuk tandan rendah dan egrek untuk tandan tinggi.

Pengumpulan Brondolan: Pastikan semua brondolan dikumpulkan dari tanah karena mengandung minyak berkualitas tinggi.

Transportasi ke TPH (Tempat Penimbunan Hasil): Bawa TBS ke TPH menggunakan gerobak atau alat angkut untuk meminimalkan kerusakan buah.

 

4. Manajemen di TPH

Sortir Buah: Pisahkan buah kelapa sawit yang terlalu matang, atau sudah busuk dan cacat.

Pengangkutan ke Pabrik: Pastikan TBS diangkut ke pabrik maksimal 24 jam setelah panen untuk menjaga kualitas minyak.

 

5. Pencatatan dan Monitoring

Catat Hasil Panen: Dokumentasikan jumlah TBS, berat total, dan kualitas buah setiap kali panen.

Evaluasi Kinerja: Pantau produktivitas pekerja dan kondisi tanaman untuk perbaikan di masa depan.

 

6. Faktor Pendukung Keberhasilan Panen

Pemeliharaan Kebun: Pemangkasan pelepah secara rutin untuk memudahkan akses panen.

Pemupukan Tepat Waktu: Pastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan hasil panen.

Drainase Baik: Pastikan kebun memiliki sistem drainase yang baik untuk mencegah genangan yang dapat merusak akar.

 

7. Pengendalian Kerugian

Minimalkan Kehilangan Brondolan: Pastikan brondolan tidak tertinggal di tanah.

Hindari Panen pada Cuaca Ekstrem: Panen saat hujan dapat meningkatkan risiko kerusakan buah.

Dengan manajemen panen yang baik, hasil jumlah panen kelapa sawit dapat ditingkatkan, sekaligus menjaga keberlanjutan kebun dan mendukung industri sawit yang kompetitif.(DK)(AD)

 

Jika ingin meningkatkan hasil produksi panennya dapat menggunakan produk PKT (Plantation Key Technology) yaitu : Pupuk MOAF® yang sangat mendukung untuk pengendalian berbagai jenis penyakit yang menyerang kelapa sawit. Pupuk MOAF® adalah aplikasi pupuk kelapa sawit yang tepat sasaran, dimana dapat diserap oleh pohon secara maksimal dan juga tidak menyebabkan kerusakan tanah, serta membantu perkembangan mikroorganisme tanah.

Atau bagi perusahaan yang ingin memulai bisnis kelapa sawit atau memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.