Tahun 2023, Diprediksi Harga CPO RM 4.000 sampai RM 3.500 per Ton

Tahun 2023, Diprediksi Harga CPO RM 4.000 sampai RM 3.500 per Ton

Sawit Notif – Harga CPO (Crude Palm Oil diprediksi masih akan berfluktuasi, hanya saja ketajaman fluktuasi nya akan akan lebih tinggi akibat regulasi yang diterbitkan.

Mengutip Infosawit.com, Dorab Mistry dari Godrej International Limited mengungkapkan bahwa masalah terbesar bagi minyak sawit Indonesia adalah Bea Keluar (BK) dan Pungutan Ekspor (PE) yang sangat tinggi, karena kebijakan ini bila digabungkan maka portongan nya bisa mencapai US$ 550 per ton.

Menurut Dorab, kebijakan yang diterapkan pemerintah Indonesia sebenarnya baik, namun dengan insentif pajak yang cukup besar berdampak buruk bagi industri.

Dalam acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2022 and 2023 Price Outlook pada Jumat (4/11), Dorab mengatakan bahwa kebijakan yang diterapkan adalah untuk mendukung ketersediaan minyak goreng bagi warga kurang mampu.

Menurutnya, Selain regulasi yang berlaku di Indonesia, perkiraan harga CPO harus disesuaikan karena mulai 9 Juli 2022 saat dolar menguat, akan muncul kekhawatiran inflasi yang menyebabkan suku bunga naik, kemudian tingkat produksi sawit pasti akan meningkat setelah Ramadhan, sementara permintaan akan terus menurun.

Maka itu, Dorab mengatakan bahwa dengan melihat beberapa faktor koreksi tersebut, diperkirakan kontrak harga di Bursa Berjangka minyak sawit di Bursa Malaysia pada tiga bulan pertama di tahun 2023 akan diperdagangkan dengan harga antara RM 4.500 dan RM 3.500 per ton.

Sumber: Infosawit.com