Sawit Notif – Hasil sawit 1 hektar per bulan nyatanya mampu menghidupi petani karena potensinya yang menjanjikan. Petani sawit bisa memperoleh penghasilan yang lumayan hanya dengan memiliki lahan 1 hektar saja.
Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan oleh petani sawit untuk memperoleh penghasilan dari kebun sawit. Tanaman ini berpotensi menghasilkan pemasukan rutin setiap 2 minggu sekali. Lantas, seperti apa perhitungan hasil sawit 1 hektar per bulan?
Jumlah Panen dan Keuntungan Rata-Rata untuk 1 Hektar Sawit per Bulannya
Perkebunan sawit memang menawarkan keuntungan yang menjanjikan. Hasil tersebut berbanding lurus dengan tenaga, biaya, dan waktu yang dihabiskan oleh petani untuk merawat tanaman sawit.
1. Jumlah Pohon dalam 1 Hektar
Umumnya, tandan buah segar (TBS) memasuki masa panen ketika tanaman mencapai usia 3 tahun. Secara terus-menerus, tanaman akan menghasilkan TBS hingga usia 25 tahun. Usia produktif tanaman hanya bisa bertahan hingga 25 tahun lamanya.
Setiap pohon sawit memiliki kemampuan untuk menghasilkan 12 hingga 14 tandan per tahunnya. Dengan berat tandan mencapai 10 sampai 15 kilogram. Sementara, total jumlah pohon dalam 1 hektar sekitar 139-200 batang.
Perbedaan jumlah pohon didasarkan pada jenis varietas dan jarak tanam di perkebunan. Kebanyakan petani sawit menanam pohon dengan jarak 9m x 9m x9m. Jarak ideal tersebut membantu mengoptimalkan pertumbuhan tanaman sawit.
2. Estimasi Perhitungan Keuntungan
Dalam 1 hektar lahan sawit, seorang petani mampu menghasilkan jumlah panen sawit sebanyak 1 ton TBS. Apabila setiap 1 kg memiliki harga Rp2.000, maka petani akan mengantongi Rp2.000.000.
Perhitungan 1 hektar sawit menghasilkan berapa rupiah bisa dilakukan dengan 2 cara, yakni dengan menghitung rata-rata pendapatan setiap 2 minggu atau setiap 1 bulan. Dalam 1 bulan, proses pemanenan umumnya berlangsung selama 2 kali.
Dengan biaya perawatan yang tidak murah, tanaman sawit bisa menjadi salah satu opsi untuk memanen rupiah. Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, petani kemungkinan memperoleh penghasilan minimal Rp4.000.000 untuk setiap bulannya.
Namun, perhitungan 1 hektar sawit berapa juta di atas hanyalah estimasi semata. Terdapat banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi penghasilan petani sawit. Hasil sawit 1 hektar per bulan berapa rupiah memang banyak ditanyakan oleh petani pemula.
Pemasukan Tambahan
Tidak hanya bergantung dengan buah sawit siap panen. Petani punya kesempatan untuk menambah penghasilan total hasil sawit 1 hektar per bulan dengan menjual bagian lidi kelapa sawit.
Di pasaran, harga 1 kilogram lidi sawit berada di angka Rp5.000. Dengan cara ini, petani sawit bisa memperoleh penghasilan tambahan yang lumayan. Tidak hanya buahnya, bagian lain dari tanaman sawit juga terbukti menghasilkan.
Selain itu, ada banyak petani di daerah Jambi, Lampung, dan Riau yang beternak di area kebun. Umumnya petani di daerah tersebut beternak sapi atau kambing. Cara semacam ini boleh diterapkan oleh petani agar penghasilan miliknya ikut bertambah.
Mengapa Perkebunan Sawit Dianggap Menghasilkan?
Setelah mengetahui estimasi berapa hasil sawit 1 hektar per bulan, petani sawit juga perlu memahami alasan mengapa perkebunan sawit dianggap menghasilkan. Berbeda dengan tanaman lainnya, sawit memiliki beberapa potensi yang menjanjikan.
1. Produktivitas Tinggi untuk Setiap Hektar
Tanaman kelapa sawit populer sebagai penghasil minyak nabati dengan produktivitas tinggi di seluruh dunia. Dari 1 hektar lahan sawit yang terkelola dengan baik, petani mampu menghasilkan minimal 1 ton TBS setiap bulan.
Angka tersebut menunjukkan produktivitas sawit yang tinggi. Berbeda dengan tanaman minyak lain, seperti bunga matahari dan kedelai yang hanya mampu menghasilkan 0.5 hingga 1 ton minyak per tahunnya.
Setelah mengetahui perhitungan hasil panen sawit per hektar pada penjelasan sebelumnya, petani sawit bisa memahami bahwa kelapa sawit memang layak masuk menjadi salah satu komoditi yang menguntungkan. Lahan yang kecil juga menjanjikan pendapatan besar.
2. Panen yang Berkesinambungan
Tidak seperti tanaman pangan musiman yang hanya memiliki durasi panen 2-3 kali setahun, sawit dapat dipanen sepanjang tahun. Sesudah memasuki masa produktif (di usia 3-4 tahun), pohon sawit akan terus berbuah selama 25 tahun.
Proses pemanenan umumnya berlangsung setiap 10-14 hari sekali. Hal ini bertujuan untuk memenuhi pasokan TBS yang stabil. Artinya, petani memiliki pendapatan yang berkelanjutan dan tidak bergantung dengan musim.
Untuk menjaga panen sawit tetap berkesinambungan, proses pemupukan menjadi salah satu faktor yang krusial. Salah satu pupuk berkualitas yang ideal untuk tanaman sawit adalah pupuk MOAF dari PKT. Produktivitas TBS bisa tetap stabil dengan pemberian pupuk ini.
3. Nilai Ekonomi yang Tinggi
Semakin luas lahan tanam, maka penghasilan petani semakin besar. Penghasilan sawit 2 hektar per bulan tentu lebih sedikit daripada penghasilan sawit 4 hektar. Jumlah TBS yang diperoleh akan semakin banyak jika lahan petani tersebar dimana-mana.
Hasil sawit tidak hanya terbatas pada penjualan TBS saja. Produk turunannya menjadi komoditas strategis di pasaran. Mulai dari minyak sawit mentah (CPO), minyak inti sawit (PKO), hingga produk sampingan lain.
Permintaan pasar terus-menerus naik, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Alasan inilah yang membuat sawit menjadi salah satu komoditas perkebunan dengan nilai ekonomi tinggi di beberapa wilayah.
4. Margin yang Menarik
Hasil sawit 1 hektar per bulan berapa juta dianggap lebih tinggi dari biaya produksinya. Artinya, petani sawit mampu memperoleh margin keuntungan yang relatif besar. Setelah terpotong biaya produksi, penghasilan petani sawit masih terbilang menguntungkan.
Itulah mengapa banyak petani yang mempertimbangkan perhitungan hasil sawit 1 hektar per bulan berapa ton sebelum mulai menanam. Margin yang dihasilkan membuat sawit pantas menjadi salah satu bentuk investasi jangka panjang.
Ingin Hasil Panen Sawit Meningkat?
Hasil sawit 1 hektar per bulan menjanjikan keuntungan yang bagus untuk petani sawit. Bagi pihak perkebunan sawit yang ingin mendapatkan informasi lebih lengkap silahkan hubungi 0821-2000-6888 atau kunjungi website www.pkt-group.com
FAQ
Berapa Modal Tanam Sawit 1 Hektar?
Estimasi biaya untuk membangun kelapa sawit per hektar memang tidak sedikit. Petani setidaknya membutuhkan biaya sebesar Rp37.500.00 sampai Rp192.500.000. Biaya tersebut mencakup pembelian bibit, pemeliharan, hingga biaya tenaga kerja.
Berapa Kali Panen Sawit dalam 1 Bulan?
Waktu pemanenan sawit umumnya berlangsung setiap 10-14 hari sekali. Dalam 1 bulan, petani sawit bisa melakukan panen sebanyak 2 kali. Tanaman ini berbuah sepanjang tahun, berbeda dengan tanaman perkebunan lain.
Perhitungan waktu panen harus ditentukan secara tepat. Tujuannya agar tandan buah segar (TBS) tetap berada dalam kondisi yang optimal untuk masuk ke proses pengolahan. Setelahnya, TBS akan melewati proses pengolahan menjadi Crude Palm Oil (CPO).
Berapa Lama Sawit Berbuah Setelah Tanam?
Masa produktif tanaman sawit berada di umur 3-4 tahun. Di usia tersebut, tanaman sawit sudah bisa menghasilkan tandah buah segar dalam jumlah yang cukup. Sementara, masa produktif tanaman sawit berlangsung hingga usia 25 tahun. (AD)(DK)(SD)

