Sawit Notif – Dinas Pertanian Mukomuko terus berupaya memperluas pasar konsumsi kelapa sawit bagi petani lokal karena beberapa pabrik kelapa sawit di daerah tersebut tutup karena tangki penampung penuh.
Mengutip Suara.com, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Meri Marlina mengatakan bahwa rencananya CPO mau dikirim ke Bengkulu dan Lampung, saat ini mereka masih menunggu kapal bersandar tapi karena cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan laut Bengkulu sehingga kapalnya lambat.
Sejak Kamis (25/8), Kabupaten Mukomuko tidak membeli tandan buah segar kelapa sawit petani setempat karena tangki empat dari 10 pabrik timbun CPO penuh.
Meri juga mengatakan bahwa dari sebanyak 10 pabrik, tiga pabrik tutup sejak hari Kamis (25/8), yakni PT Karya Sawitindo Mas, dan PT Mukomuko Indah Lestari, dan PT Karya Agro Sawitindo.
Lalu, PT Gajah Sakti Sawit (GSS) yang merupakan pabrik kelapa sawit juga tutup pada Sabtu (27/8), dan kini pabrik GGS kembali buka dan menerima tandan buah segar kelapa sawit petani di daerah ini.
Sedangkan, tiga pabrik lainnya masih tutup hingga sekarang atau sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
Meri menjelaskan, “Kemungkinan tiga pabrik kelapa sawit yang tersebar di tiga wilayah daerah ini kembali buka tergantung stok tangki timbun CPO bisa menerima atau tidak,” ucapnya.
Sedangkan, pabrik lainnya masih beroperasi normal, membeli buah sawit dari petani, namun dengan harga yang lebih rendah dari harga yang ditentukan oleh tim perumus harga komoditas perkebunan tersebut, yaitu sebesar Rp1.677 per kilogram.
Meski demikian, ia dan pihaknya sudah berulang kali menegur, pertanyaan secara lisan, hanya saja manajemen perusahaan di bidang ini tidak bisa mengambil keputusan soal harga sawit, dan tangki penampungnya penuh.
Sumber: Suara.com,