Penyebab Patah Pelepah Sawit dan Cara Mengatasinya

patah-pelapah

Sawit Notif – Patah sawit sering kali membuat petani merasa khawatir. Dalam kondisi serius, pohon sawit yang patah di perkebunan dapat mengganggu produktivitas keseluruhan kebun. Kerugian yang timbul tentu merugikan petani sawit.

Untuk mencegah kerugian dalam jumlah besar, petani sawit sebaiknya memahami penyebab dan cara mengatasi patahnya pohon sawit. Pada dasarnya, penyebab patahnya pohon sawit bisa terjadi karena faktor internal maupun eksternal.

Apa Itu Patah Pelepah Sawit?

Patah pelepah merupakan kondisi di mana bagian pelepah atau daun tanaman sawit mengalami kerusakan fisik. Kondisi inilah yang mengakibatkan bagian pelepas terputus sebagian atau seluruhnya.

Tanaman sawit yang biasanya mengalami permasalahan patah pelepah menunjukkan tanda crown disease. Di mana bagian tajuk tanaman akan mengalami kerusakkan, pelepah tidak tumbuh secara normal, hingga gagal membuka secara sempurna.

Kondisi Fisik dan Kadar Hara pada Tanaman Kelapa Sawit yang Mengalami Patah Pelepah Sawit

Tanaman sawit yang mengalami patah pelepah menunjukkan beberapa kondisi fisik yang berubah. Mencakup kondisi tajuk yang mulai tidak seimbang, pelepah menggantung, hingga penurunan jumlah daun pada pohon.

Kondisi yang terjadi tentu mempengaruhi proses fotosintesis. Tanaman sawit menjadi kurang rimbun jika patah pelepah terjadi secara berlebihan. Lama-kelamaan sawit patah batang juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

Dari segi kadar hara, patah pelepah biasanya berhubungan dengan asupan nutrisi tertentu. Terutama berkaitan dengan kalium, magnesium, dan boron. Tanaman sawit yang kekurangan kalium lebih mudah mengalami kerapuhan pada bagian pelepah.

Lantas, patah sawit apa bisa tumbuh lagi? Pada dasarnya, pelepah sawit yang sudah patah tidak bisa menyambung atau tubuh kembali. Namun, tanaman sawit akan mengeluarkan pelepah baru secara bertahap.

Penyebab Patah Pelepah Sawit

Berikut ini terdapat penjelasan mengenai beberapa penyebab batang sawit patah maupun pelepahnya. Selain faktor internal yang berasal dari tanaman, faktor eksternal juga mempengaruhi terjadinya patah tanaman.

1. Faktor Beban

Pohon sawit yang bebas dari penyakit patah pangkal pelepah bisa saja tetap mengalami kepatahan. Hal ini kerap terjadi karena beban tanda buah yang cenderung berlebihan. Ukuran tandan buah yang terlalu besar membuat batang merasa terbebani.

2. Adanya Serangan Hama dan Kemunculan Penyakit

Patah pucuk kelapa sawit maupun pelepahnya bisa terjadi karena serangan dari hama dan kemunculan penyakit. Khususnya hama penggerek batang yang kerap merusak jaringan batang tanaman sawit. Kemunculan jamur akibat penyakit tanaman juga punya efek serupa.

3. Tanah di Perkebunan yang Tidak Stabil

Pertanyaan mengenai patah sawit apa penyebabnya memiliki jawaban yang beragam. Salah satunya yakni kondisi tanah di perkebunan. Lahan perkebunan dengan tekstur berlumpur atau lahan gambut basah mengakibatkan akar sulit mencengkeram secara optimal.

4. Faktor Iklim

Patah pangkal pelepah sawit juga bisa terjadi karena water deficit. Kondisi ini ditandai dengan ketersediaan air tanah yang mengalami penurunan karena kekeringan. Tanaman sawit beradaptasi dengan dengan cara mematahkan pelepah.

5. Faktor Nutrisi

Masalah patah sawit memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Faktor nutrisi biasanya ikut mempengaruhi terjadinya patah pelepah. Dosis pupuk yang tidak tepat membuat tanaman lebih rentan mengalami patah di bagian pelepah.

Cara untuk Mengatasi Patah Pelepah Sawit

Pertumbuhan kelapa sawit berpotensi terganggu jika patah pelepah terus terjadi. Bukan tanpa alasan, patahnya pelepah memang berhubungan dengan fotosintesis dan kelancaran distribusi nutrisi. Berikut beberapa panduan cara mengatasi patah sawit.

1. Melakukan Beberapa Upaya Pencegahan

Kondisi pucuk sawit patah maupun pelepah patah pasti bisa dihindari dengan menerapkan beberapa upaya pencegahan. Berikut beberapa cara agar patahnya pelepah bisa terminimalisir sejak awal.

  • Menghindari panen kasar.
  • Mengatur jarak tanam agar pelepah tidak saling menekan.
  • Memastikan pengendalian hama yang sering menyerang pangkal pelepah.

2. Melakukan Perawatan Tajuk

Salah satu cara untuk mengatasi patah sawit yakni melakukan perawatan tajuk dengan benar. Petani sebaiknya menghindari pemotongan pelepah secara berlebihan. Penyakit patah sawit memang memerlukan upaya perawatan yang maksimal.

Jumlah pelepah harus sesuai dengan kondisi tanaman. Tajuk sawit yang terbuka berpotensi menghambat fotosintesis. Sementara, tajuk yang terlalu rapat justru menekan tumbuhnya pelepah baru.

3. Memberi Jenis Pupuk yang Sesuai

Pemberian pupuk untuk tanaman kelapa sawit tidak boleh asal. Upayakan untuk memberi pupuk sesuai dengan kebutuhan setiap tanaman sawit. Dengan begitu, kondisi pelepah pada tanaman wajib berubah menjadi lebih kuat.

Kurangnya unsur hara turut membuat kondisi pelepah menjadi mudah patah dan rapuh. Terutama ketika tanaman sawit kekurangan kalium dan magnesium. Oleh karena itu, petani sawit bisa menyiasatinya dengan menggunakan pupuk MOAF dari PKT.

4. Memotong Bagian Pelepah yang Patah

Bagian pelepah yang patah sebaiknya segera dipotong dengan rapi. Terutama jika kondisi pelepah sudah menggantung. Petani perlu melakukan pemotongan secara hati-hati agar tidak terkena bagian batang sawit.

Pelepah lama yang sudah patah dan dibiarkan kerap menjadi sarang hama. Misalnya sarang hama kumbang Oryctes. Jika menjadi sarang hama, maka pertumbuhan pelepah baru justru terhambat.

5. Rutin Memantau Kondisi Pohon

Upaya pencegahan memang lebih baik ketimbang mengobati pelepah patah dengan obat patah sawit. Untuk menerapkan upaya pencegahan, petani wajib melakukan inspeksi berkala terhadap pohon sawit. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi sawit pelepah patah.

Penutup

Patah sawit umumnya terjadi pada tanaman sawit dewasa dan tua. Khususnya pada bagian bawah pelepah tua yang berjarak 40 hingga 70 cm dari pangkal pelepah. Permasalahan ini membuat proses fotosintesis pada tanaman sawit ikut terhambat.

Penyebab patah pelepah bisa terjadi karena faktor internal dari tanaman maupun faktor eksternal. Bagi pihak perkebunan sawit yang ingin mendapatkan informasi lebih lengkap silahkan hubungi  0821-2000-6888  atau kunjungi website https://pkt-group.com/.

FAQ

Apa Kegunaan KCl untuk Kelapa Sawit?

Penyebab patah sawit bisa saja terjadi karena kurangnya pemberian pupuk KCl. Padahal, pupuk KCl mempunyai segudang manfaat untuk tanaman kelapa sawit. Terutama berkaitan dengan proses fotosintesis yang penting untuk pertumbuhan tanaman sawit.

Apa Tujuan Pruning Sawit?

Penunasan pelepah tua maupun tidak lagi bermanfaat (pruning sawit) berguna untuk memaksimalkan penyerapan unsur hara. Setelahnya, pohon sawit dapat menyerap unsur hara dari tanah secara maksimal dan tidak terbuang sia-sia.

Kapan Pupuk KCl Diberikan?

Pemberian pupuk KCl wajib mengikuti fase pertumbuhan tanaman sawit. Umumnya, pemberian KCl diberikan ketika masa awal pertumbuhan vegetatif tanaman. Lebih tepatnya pada awal pembentukan dan pematangan buah.

Selain memperhatikan umur tanaman sawit, pemberian pupuk KCl juga perlu memperhatikan waktu dan kondisi tanah di perkebunan. Jenis pupuk ini bisa diberikan untuk tanaman sawit sebanyak 2 sampai 4 kali dalam jangka waktu satu tahun. (DK)(AD)(SD)