Pembangunan Pabrik Metanol dan Ethanol Guna Capai Swasembada Energi

swasembada-energi

Sawit Notif – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan rencananya untuk menggenjot pembangunan pabrik methanol dan ethanol di dalam negeri. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mencapai swasembada energi.

Dilansir dari sawitindonesia.com,  menurut Bahlil, setidaknya pemerintah berencana untuk membangun salah satu pabrik methanol yang berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur. Pabrik tersebut direncanakan untuk menyuplai kebutuhan bahan baku produksi biodiesel yang selama ini masih diperoleh dari impor.

“Karena 80% metanol sebagai campuran daripada biodiesel itu kita impor. Jadi kita akan bangun satunya di Bojonegoro dengan industri kurang lebih sekitar US$ 1,2 miliar investasinya,” kata Bahlil di Jakarta, dikutip Kamis (28/11/2024).

Selain methanol, Bahlil menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto juga memerintahkan untuk percepatan pengembangan industri etanol di dalam negeri. Pasalnya, kebutuhan ethanol selama ini juga masih berasal dari impor.

Di sisi lain, Bahlil membeberkan bahwa pihaknya tengah melakukan persiapan untuk pelaksanaan mandatori biodiesel 40% (B40) pada 2025 mendatang. Namun, ia memastikan bahwa kebutuhan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) untuk sektor energi, khususnya untuk bahan baku biodiesel tidak akan mengurangi alokasi untuk sektor pangan, khususnya minyak goreng.

“Jadi untuk total volume terhadap B40 tidak akan mengurangi sedikitpun untuk alokasi CPO kepada pangan. Nggak ada. Dalam negeri tetap kita stabil. No issue. Palingan kapasitas ekspor kita yang akan kita kurangi untuk alokasinya dipakai sebagian ke B40. Tapi dalam negeri, clear. Pasti kita akan mengedepankan kepentingan dalam negeri,” katanya.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan visinya untuk menjadikan Indonesia mandiri energi dengan swasembada energi. Salah satu yang digencarkan adalah program campuran bahan bakar dengan kelapa sawit atau biodiesel.(DK)(AD)(SD)