Sawit Notif – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya dalam meningkatkan kesejahteraan petani sawit melalui perluasan pembiayaan perbankan dengan skema pendanaan inovatif dan feasible. Harapannya dengan hal ini bisa meningkatkan produksi sawit secara nasional.
Mengutip Infosawit.com, Ketua Dewan Komisioner OJK Bapak Mahendra Siregar menjelaskan bahwa saat ini OJK terus berupaya meningkatkan akses keuangan para petani sawit. Sebab, ini termasuk kedalam skema pembiayaan berkelanjutan yang menopang tiga pilar dari sustainable finance yakni peningkatan kesejahteraan, melindungi lingkungan hidup, dan membantu pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya, Mahendra mengatakan bahwa kelapa sawit adalah penentu dan penopang kuat saat Indonesia melalui masa pandemi. Selain itu, Indonesia adalah negara produsen minyak sawit terbesar di dunia yang mendominasi kebutuhan minyak nabati global.
Maka itu, menurutnya perlu di dorong peningkatan produktivitas melalui pembiayaan. Mahendra juga menjelaskan bahwa sebagai komoditas strategis Indonesia kelapa sawit adalah andalan neraca perdaganagn nasional yang berkontribusi sebesar 13,50% terhadap ekspor non migas. Kelapa sawit Indonesia juga telah menyumbang 3,50% total PDB Indonesia.
Dengan begitu, OJK telah menyalurkan kredit/pembiayaan oleh BPD Sumsel Babel, Bank BRI, dan Bank Mandiri kepada perwakilan petani kelapa sawit di Desa Bumi Harapan, Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan dengan total kredit sebesar Rp237 miliar.
Sumber: Infosawit.com