Bogor – Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) menerbitkan jurnal International Journal of Oil Palm (IJOP) untuk mewadahi kegiatan riset kelapa sawit dan memberikan kebutuhan data peneliti . Jurnal berbahasa Inggris ini diharapkan mampu melawan serta menjawab isu negatif sawit.
“Jurnal ini sangat efektif mendukung industri kelapa sawit. Tanpan jurnal ini akan lebih sulit lagi melawan kampanye negatif. Melalui jurnal ini, kita lebih mampu mempertahankan argumen dengan data positif ,” kata Batu Krisnamurthi, Dewan Pembina MAKSI, di Bogor, Senin (5 Maret 2018).
Hadir dalam peluncuran ini Dr.Darmono Taniwiryono (Ketua Umum MAKSI), Prof. Tien R Muchtadi (Guru Besar IPB) serta anggota MAKSI lainnya seperti Dr.Isroi dan Deffi Ayu Puspito Sari, PhD.
Bayu Krisnamurthi mengungkapkan dengan jurnal ini ada guna memperoleh informasi seputar sawit lebih seimbang. “Kita tidak hanya kampanye positif, namun juga mendorong kampanye obyektif terhadap sawit. Dengan data, objektifitas itu bisa kita pertahankan dan kita jaga,” tambahnya.
Adapun kualifikasi tulisan dalam jurnal ini juga harus didasari pada data maupun fakta ilmiah, melalui hasil riset dan pengamatan langsung di lapangan. “Dengan itu, dapat menjawab dan mengklarifikasi terhadap kampanye negatf sawit,” jelasnya.
Bayu menyebutkan jurnal ilmiah ini sangat dibutuhkan keberadaannya. Apalagi ini merupakan jurnal satu-satunya yang mengulas khusus mengenai kelapa sawit. Ini merupakan hal wajar lantaran industri ini cukup besar. Kita harapkan jurnal ini dapat disebarluaskan ke khalayak umum.
Dia menambahkan, jurnal dalam bentuk digital agar lebih mudah dinikmati dan dibaca dimanapun kita berada. “IJOP ini diharapkan dapat memfasilitasi para peneliti maupun penulis pemula,” kata Mantan Wakil Menteri Perdagangan ini.
Bayu mengusulkan, IJOP ini mengulas isu yang berhubungan sustainability. Perlu lebih banyak menyajikan isu High Conservation Value (HCV), biodiversity dan Water management.
“Kemudian sustainable development goals (SDGs) menyangkut sawit berkontribusi terhadap pengurangan kemiskinan. Ini harus menjadi prioritas untuk diangkat dalam jurnal tersebut,” terangnya.
Darmono Taniwiryomo, Ketua Umum MAKSI mengatakan hasil penelitian primer yang ditulis lengkap berisi judul, nama penulis, abstrak, bahan, dan metoda, hasil dan pembahasan, dan daftar pustaka. Sedapat mungkin semua pernyataan yang dikemukakan mengacu kepada data dan hasil tulisan primer yang diterbitkan sebelumnya.
Selain itu, kata Darmono, tulisan dikirimkan ke Sekretariat IJOP sudah dalam bahasa Inggris yang benar. Jurnal ini terbit empat bulanan dan untuk tahap awal mendapatkan pendanaan BPDP-Kelapa Sawit.
sumber: sawitindonesia.com