Sawit Notif – Manfaat pupuk organik membawa dampak yang baik untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga mampu meningkatkan hasil panen. Banyak petani yang tidak menyarankan penggunaan pupuk kimia dibandingkan pupuk organik.
Meski unggul dari segi hasil, penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah. Oleh karena itu, banyak petani yang memilih menggunakan pupuk organik untuk tanamannya.
Apa Itu Pupuk Organik?
Pupuk organik merupakan jenis pupuk yang bahan bakunya terbuat dari bahan-bahan alami. Misalnya saja kotoran hewan, sisa tanaman, kompos, limbah, dapur, hingga bahan organik lain yang sudah mengalami proses pelapukan.
Berbeda dengan pupuk kimia, pupuk organik mampu menyediakan nutrisi bagi tanaman dan menyuburkan tanah secara alami. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang relatif lebih aman.
Manfaat Pupuk Organik Secara Umum
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan alami seperti sisa tanaman, kotoran hewan, atau kompos. Penggunaannya membawa banyak manfaat, baik untuk tanaman, tanah, lingkungan, bahkan kesehatan manusia. Berikut beberapa manfaat pupuk organik untuk tanaman secara umum:
1. Meningkatkan Kesuburan Tanah
Pupuk organik membantu memperbaiki struktur tanah dengan menambah bahan organik dan mikroorganisme yang bermanfaat. Tanah menjadi lebih gembur, mampu menyerap air lebih baik, dan menyediakan tempat hidup yang ideal bagi akar tanaman.
2. Memberikan Nutrisi Lengkap untuk Tanaman
Pupuk organik mengandung unsur hara lengkap, baik makronutrien seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), maupun mikronutrien yang sering terlupakan. Semua nutrisi ini penting untuk pertumbuhan tanaman yang sehat.
3. Meningkatkan Ketahanan Tanaman terhadap Penyakit
Tanaman yang tumbuh di tanah sehat akan lebih kuat menghadapi serangan hama atau penyakit. Pupuk organik membantu menciptakan kondisi tanah yang sehat, sehingga tanaman pun menjadi lebih tahan.
4. Mencegah Erosi Lapisan Atas Tanah
Lapisan atas tanah mengandung banyak unsur hara penting. Pupuk organik membantu menjaga lapisan ini agar tidak mudah terkikis oleh air hujan atau angin, sehingga kesuburan tanah tetap terjaga.
5. Menyehatkan dan Lebih Aman untuk Manusia
Berbeda dengan pupuk kimia yang mengandung bahan sintetis, pupuk organik berasal dari bahan alami yang lebih aman. Bila digunakan untuk tanaman pangan, hasilnya pun lebih sehat bagi manusia karena bebas dari residu bahan kimia berbahaya.
6. Mengurangi Polusi Tanah dan Air
Pemakaian pupuk kimia berlebihan bisa mencemari air tanah dan sungai. Pupuk organik tidak mencemari lingkungan, karena tidak mengandung bahan kimia sintetis yang larut dan menyebar ke sekitarnya. Penggunaan pupuk organik juga dapat mendukung produktivitas tanah dalam jangka panjang. Sehingga hal ini dapat mengurangi dan mencegah degradasi tanah.
7. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Produksi pupuk kimia menghasilkan banyak gas rumah kaca. Sementara pupuk organik dibuat dari proses alami (seperti pengomposan), sehingga lebih ramah lingkungan dan membantu mengurangi pemanasan global.
8. Mendukung Keanekaragaman Hayati
Pupuk organik mendukung kehidupan mikroorganisme tanah, serangga, dan organisme kecil lainnya. Ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan menciptakan lingkungan pertanian yang lebih berkelanjutan.
Manfaat Pupuk Organik untuk Kesuburan Tanah
Bahan-bahan organik di dalam pupuk mampu meningkatkan struktur tanah. Selain itu, pupuk organik juga bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas menahan air. Berikut ini terdapat informasi tentang manfaat pupuk organik bagi tanah:
1. Meningkatkan Struktur Tanah
Apa saja manfaat pupuk organik lainnya? Pupuk organik mampu meningkatkan struktur tanah menjadi lebih subur dan gembur. Penyerapan udara dan air oleh akar tanaman menjadi lebih mudah apabila mendapat dukungan struktur tanah yang baik.
2. Kaya akan Unsur Hara
Manfaat pupuk organik cair maupun manfaat pupuk organik padat sama-sama mengandung unsur hara lengkap yang baik untuk tanah. Unsur hara pupuk organik meliputi nitrogen, kalium, dan fosfor.
3. Menaikkan Kapasitas untuk Menahan Air
Tanah yang subur mampu menyimpan cadangan air yang lebih banyak. Dengan begitu, tanaman tidak rentan mengalami layu atau mati saat musim kemarau berlangsung. Terutama di daerah yang rawan kekeringan.
4. Memaksimalkan Aktivitas Mikroorganisme di dalam Tanah
Keberadaan mikroorganisme di dalam tanah memiliki peran yang krusial. Kandungan bahan alami yang terdapat dalam pupuk organik menjadi sumber makanan utama untuk mikroorganisme di dalam tanah.
Manfaat Pupuk Organik untuk Hasil Panen
Selain memberikan dampak secara langsung terhadap kesuburan tanah, pemberian pupuk organik juga mempengaruhi kualitas tanaman hasil panen. Inilah manfaat pupuk organik untuk tanaman:
A. Menaikkan Kandungan Vitamin, Mineral, dan Antioksidan
Penggunaan pupuk organik menawarkan keuntungan bagi kesehatan. Tanaman buah maupun sayur yang diberikan pupuk organik dapat mengalami peningkatan kandungan vitamin, antioksidan, dan mineral.
B. Tahan terhadap Hama dan Penyakit
Tanaman yang mendapatkan asupan pupuk organik lebih kuat terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini tentu menjamin hasil panen yang lebih berkualitas. Petani tidak perlu mengkhawatirkan hasil panen dengan kualitas yang rendah.
C. Meningkatkan Rasa dan Aroma Hasil Panen
Manfaat pupuk organik bagi tanaman juga bisa terlihat dari rasa dan aroma buah hasil panen. Buah maupun sayur yang tumbuh dengan asupan pupuk organik umumnya memiliki rasa yang lebih gurih, manis, serta memiliki aroma harum.
Jenis-Jenis Pupuk Organik
Kandungan pupuk organik menawarkan unsur hara yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Berdasarkan bentuknya, pupuk organik terbagi menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Sementara, berdasarkan asal bahannya pupuk organik memiliki jenis yang lebih banyak. Berikut penjelasannya:
1. Pupuk Kandang
Pupuk ini berasal dari kotoran-kotoran hewan ternak. Meliputi kotoran sapi, kerbau, kambing, hingga ayam. Manfaat utama pupuk kandang yakni mengandung unsur hara yang melimpah sehingga cocok untuk menyuburkan tanaman dan tanah.
Kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang terdapat pada pupuk kandang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Sebaiknya pupuk kandang melalui proses pengeringan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada tanaman.
2. Pupuk Hijau
Contoh pupuk organik yang kedua adalah pupuk hijau. Bahan dasar pupuk hijau berasal dari sisa-sisa tumbuhan hijau. Pupuk hijau terbukti efektif meningkatkan kualitas tanah untuk perkebunan.
Terkadang, pupuk hijau berasal dari tanaman yang sengaja dibenamkan agar memperbaiki struktur tanah. Petani dapat memakai beberapa jenis tanaman, seperti tanaman lamtoro dan tanaman kacang-kacangan.
3. Humus
Bahan baku humus terbuat dari daun atau tanaman yang mengalami proses pelapukan secara alami. Tanaman membutuhkan humus untuk meningkatkan daya serap air dan udara di dari dalam tanah.
Dengan begitu, tanaman tidak mudah mengalami kekeringan dan tumbuh dengan lebih baik. Ciri-ciri humus biasanya memiliki warna agak kehitaman dan tekstur gembur. Tidak hanya memperbaiki sifat tanah, humus juga berperan menjaga keseimbangan biologis tanah.
4. Pupuk Hayati
Untuk merasakan manfaat dari pemberian pupuk organik, petani bisa mencoba menggunakan pupuk hayati. Jenis pupuk ini bekerja dengan cara memanfaatkan mikroorganisme hidup. Nama lain untuk pupuk hayati adalah pupuk mikrobiologis.
Mikroorganisme yang terdapat dalam pupuk hayati dapat berupa alga, jamur, hingga bakteri yang mampu membantu penyerapan nutrisi dari tanah. Pupuk ini bekerja secara alami meningkatkan ketersediaan unsur hara dengan memanfaatkan aktivitas mikroba.
5. Pupuk Serasah
Bahan baku pembuatan humus berasal dari limbah organik nabati. Misalnya saja sabut kelapa, jerami, dan rumput yang sudah tidak terpakai. Limbah organik tersebut akan mengalami perubahan bentuk dan warna.
Pupuk ini bermanfaat untuk menambah kandungan bahan organik di dalam tanah. Ketika terurai, unsur hara yang terdapat pada serasah akan terlepas secara alami. Keberadaan pupuk serasah mampu menjaga kelembaban tanah.
Berapa Lama Pupuk Organik Diserap oleh Tanaman?
Proses penyerapan pupuk organik biasanya berlangsung selama 3 bulan hingga 1 tahun. Bergantung dengan material bahan baku pupuk. Pelapukan bahan organik berlangsung cukup lama agar bisa berubah menjadi pupuk kompos.
Untuk mempercepat proses tersebut, petani dapat menambahkan mikroorganisme pengurai. Dengan begitu, proses pelapukan bahan organik dapat berlangsung lebih cepat. Kira-kira membutuhkan waktu selama 2 hingga 4 minggu saja.
Sejauh ini dampak negatif pupuk organik hanya berkaitan dengan lamanya waktu. Proses pemecahan bahan organik yang lambat tentu mempengaruhi lamanya waktu pertumbuhan tanaman. Hasilnya tidak secepat penggunaan pupuk kimia.
Sudah Tahu Manfaat Pupuk Organik?
Demikian penjelasan lengkap mengenai manfaat pupuk organik. Tanaman yang mendapatkan asupan pupuk organik cenderung menghasilkan hasil panen dengan kualitas baik. Penggunaan pupuk organik juga lebih aman untuk lingkungan.
Salah satu pupuk yang direkomendasikan untuk tanaman adalah pupuk MOAF. Pupuk ini tidak hanya membantu menyuburkan tanah, tapi juga membuat kualitas tanaman jadi lebih baik. Dengan begitu, petani tidak akan dirugikan saat panen tiba.
FAQ
Bagaimana Cara Pemakaian Pupuk Organik?
Salah satu rekomendasi pupuk terbaik untuk tanaman yakni pupuk MOAF. Tidak hanya berguna untuk menyuburkan tanah, pupuk MOAF dari PKT juga mampu meningkatkan kualitas tanaman sehingga tidak merugikan petani ketika masa panen.
Untuk memakai pupuk organik, petani dapat mengaplikasikannya secara langsung ke tanah maupun mencampurnya dengan air. Pemberian pupuk harus tersebar secara merata agar tidak menumpuk di satu titik saja.
Apakah Daun Kering Bisa Dijadikan Pupuk?
Tentu, daun kering dapat menjadi bahan baku pembuatan pupuk kompos. Untuk memanfaatkan daun kering sebagai pupuk, petani memerlukan bahan tambahan lain. Meliputi air, nasi aking, hingga EM4 yang berguna untuk mempercepat proses penguraian daun.
Kapan Pupuk Organik Diberikan?
Pemberian pupuk organik sebaiknya berlangsung pada awal masa penanaman. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa pupuk organik tersebar secara merata di atas permukaan tanah.(AD)(SD)(DK)(NR)