Harga minyak kelapa sawit mulai mekar, sejalan dengan optimisme pasar terhadap turunnya produksi dan menguatnya ekspor bahan baku minyak masak tersebut. Dengan demikian, akan memangkas tumpukan komoditas tersebut di Malaysia.
Sebagai catatan, Malaysia merupakan penanam terbesar kedua sawit di dunia, setelah Indonesia. Artinya, pasokan sawit Malaysia atau Indonesia bakal mempengaruhi harga pasar sawit global.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (24/1/2019), harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) menanjak 0,61% atau 14,00 poin menjadi US$2,297.00 per ton.
Anilkumar Bagani, Kepala Penelitian Sunvin Group mengatakan, kenaikan harga ini membalikan keadaaan sebelumnya. Saat harga sawit turun karena produksi berlebih di Malaysia. “Ekspor yang lebih tinggi juga akan membantu mengurangi stok [sawit],” katanya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (24/1/2019).
Penurunan produksi ini tak lepas dari pertimbangan para pelaku pasar komoditas tersebut. Dia mengatakan, Asosiasi Minyak Sawit Malaysia sedang menunggu perkiraan produksi untuk 1-20 Januari mendatang.
Selain itu, kenaikan harga sawit terbantu oleh proyeksi positif para pakar Industri di Conference and Exhibition on Indonesia Palm Oil di Pakistan, Karachi, pada 6 September tahun lalu.
sumber: bisnis.com