Sawit Notif – Penurunan lanjutan harga minyak sawit mentah (CPO) pekan ini masih dibayangi kekhawatiran melemahnya permintaan di tengah ketidakpastian ekonomi global dan ancaman resesi global.
Namun, permintaan minyak sawit dari India meningkat tajam akibat anjloknya harga CPO. Menurut Reuters, impor minyak sawit India naik 94% dari tahun ke tahun, mencapai rekor tertinggi di bulan Desember.
Meningkatnya impor minyak sawit di India karena harga CPO yang terbilang lebih murah dibandingkan minyak nabati lainnya, juga mendorong para pelaku refineri India untuk meningkatkan pembeliannya.
Mengutip Infosawit.com, Kepala eksekutif Sunvin Group, Sandeep Bajoria mengatakan bahwa perbedaan harga minyak kelapa sawit dengan minyak nabati lain diperkirakan sekitar US$ 300 per ton, dan Sandeep juga memperkirakan perbedaan harga ini akan menyempit menjadi sekitar US$ 200 per ton pada Maret 2023.
Sandeep menjelaskan permintaan minyak sawit yang tinggi di India akan terus berlangsung, sebab minyak sawit menjadi minyak nabati dengan harga termurah. Sedangkan, pembelian minyak sawit oleh pelaku di China, yang merupakan importir terbesar kedua di dunia, juga diprediksi akan meningkat tahun ini, setelah turun tajam pada tahun 2022 karena pengendalian COVID yang ketat di Beijing.
Sumber: Infosawit.com
