Pekanbaru – Imbas sejumlah sentimen negatif terhadap minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) berbuntut panjang dan menyebabkan harga kelapa sawit di tanah air, khususnya Provinsi Riau semakin merosot.
Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu, Â mengatakan,bahwa periode 21-27 Maret 2018 ini, Indeks Kernel berada dalam persentase 91,33 persen dengan harga CPO Rp7.925,49 dan harga Kernel sebesar Rp5.748.75.
“Penetapan harga TBS sawit pekan ini masih mengalami pergeseran penurunan harga sebesar Rp16,71 per kilogramnya. Kendati demikian tidak sebesar pekan lalu yang mencapai Rp63,70 per kilogram,” ungkap Tengku Neni kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Selasa (20/3/2018).
Ia mengungkapkan, bahwa kondisi ini merupakan dampak dari penurunan jumlah ekspor yang disebabkan berkurangnya permintaan impor minyak sawit mentah dari China.
“Suplai minyak kedelai dan persediaan cadangan minyak nabati sangat tinggi. Ini otomatis menyebabkan permintaan impor CPO di China berkurang,” urainya.
Berikut penetapan harga TBS kelapa sawit di Riau selama periode 21-27 Maret 2018, sebagai berikut : kelapa sawit umur 3 tahun Rp1.324,96; kelapa sawit umur 4 tahun Rp1.479,43; kelapa sawit umur 5 tahun Rp1.583,04; kelapa sawit umur 6 tahun Rp1.629,73; kelapa sawit umur 7 tahun Rp1.691,90.
Selanjutnya, kelapa sawit umur 8 tahun Rp1.744,65; kelapa sawit umur 9 tahun Rp1.800,76; kelapa sawit umur 10 tahun-20 tahun Rp1.850,89; kelapa sawit umur 21 tahun Rp11.806,01.
Kemudian, kelapa sawit umur 22 tahun Rp1.760,41, kelapa sawit umur 23 tahun Rp1.715,53, kelapa sawit umur 24 tahun Rp1.697,43, dan kelapa sawit umur 25 tahun Rp1.625,04.
sumber: goriau.com