Masamba – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), terbilang rendah.
Sepanjang Maret 2018, TBS di tingkatan petani hanya dihargai Rp 800 per kilogram.
Petani menuding PT Jas Mulia sebagai satu-satunya perusahaan kelapa sawit di Luwu Utara sengaja mempermainkan harga.
Menanggapi keluhan petani, mantan Bupati Luwu Utara, Arifin Junaidi berharap Jas Mulia menepati janji awal ketika ingin membangun pabrik di Desa Minanga Tallu.
“Hendaknya pemilik pabrik CPO (Jas Mulia) kembali ke niat awal ketika membangun pabrik yaitu mensejahterakan petani sawit. Ini saran untuk yang berkepentingan biar semua untung,” kata Arifin, Selasa (13/3/2018).
Secara terpisah, Staf Direktur PT Jas Mulia, Fujianto Manati mengatakan harga TBS di Sulsel saat ini Rp 1.130 per kilogram.
Harga ini merupakan hasil kesepakatan rapat di provinsi antara petani yang diwakili Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sulsel, Dinas Perkebunan Sulsel, pihak PTPN XIV, dan PT Jas Mulia.
“Penetapan harga TBS dengan mempertimbangkan indeks K. Sehingga disepakati harga TBS untuk Sulsel itu Rp 1.130 per kilogram,” ujar Fujianto.
Terkait dengan harga lapangan Rp 800 yang dianggap merugikan petani adalah harga pembelian tengkulak atau pengumpul.
“Jadi petani yang mau mendapatkan harga sesuai dengan penetapan provinsi silahkan bawa langsung TBS-nya ke pabrik,” katanya.
sumber: tribunnews.com