Sawit Notif – Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melemah. Penyebab harga CPO ini turun karena ekspektasi produksi sawit yang melimpah dan kekhawatiran atas resesi. Lalu, Harga CPO untuk kontrak November 2022 di Bursa Malaysia juga turun 1,98% menjadi RM 3.915 per ton. Kemudian, dalam sepekan juga harga CPO kembali turun 6,16%.
Mengutip Kontan.co.id, Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan bahwa penyebab dari melemahnya harga CPO ialah karena suplai melimpah yang memasuki musim puncak produksi.
Lukman mengatakan, “Dolar sendiri menguat 16% terhadap mata uang dunia sejak awal tahun dan menguat 7,5% terhadap ringgit Malaysia. Dengan itu, sebenarnya harga CPO seharusnya dalam ringgit masih turun hampir 10%. Dengan harga CPO hanya naik 0,86% dalam ringgit, menunjukkan harga CPO yang masih lemah,”katanya.
Lukman mengatakan harga CPO masih akan turun karena pasokan yang melimpah. Selain itu, pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk memperpanjang pembebasan pungutan ekspor hingga 31 Oktober 2022 untuk mendorong ekspor.
Food Price Index yang mengukur harga komoditas untuk sereal, minyak nabati, produk susu, daging, dan gula juga turun sekitar 6% di bulan Juli.
Menurut Lukman, bulan ini harga CPO akan terus turun karena beberapa perkiraan dan belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Harga CPO akan terus menurun, terutama akibat penguatan dolar, ketidakpastian kebijakan zero covid policy di China, dan melemahnya ekonomi dunia akibat kebijakan agresif bank sentral dunia.
Lukman menilai harga CPO masih akan bertahan di bawah MYR 4000. Lukman mengatakan bahwa akhir tahun mungkin akan berkisar RM 3.600-RM 3.800.
Sumber: Kontan.co.id,