Sawit Notif – Uni Eropa menjadi pembeli produk sawit Indonesia yang mengalami peningkatan ketiga terbesar setelah India dan Cina.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengumumkan ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Uni Eropa pada Agustus 2022 sebesar 506,8 ribu ton, atau naik 51,7% dari bulan lalu yang hanya mencapai 334 ribu ton.
Mengutip Katadata.co.id, Ketua GAPKI Joko Supriyono mengatakan perang antara Rusia dan Ukraina telah mengganggu pasokan minyak nabati, khususnya minyak biji bunga matahari. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap permintaan minyak sawit Indonesia.
Joko juga mengatakan beberapa manufaktur Uni Eropa kembali menggunakan minyak kelapa sawit saat kesulitan mendapatkan pasokan minyak bunga biji matahari.
Kemudian, menurutnya kekurangan pasokan minyak nabati lain seharusnya menjadi momentum bagi Indonesia untuk mengekspor minyak sawit ke pasar dunia. Namun, dinamika penjualan produk sawit Indonesia terkendala oleh kebijakan larangan ekspor yang diterapkan mulai 28 April hingga 23 Mei 2022.
Sebab itu, GAPKI berikan masukan kepada pemerintah, saat pasar butuh palm oil, kita harusnya justru berikan kemudahan ekspor. Tapi pemerintah kita terlalu reaktif melihat kondisi domestik,” ujar Joko.
Sumber: Katadata.co.id