Sawit Notif – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ikut mendukung upaya meningkatkan produktivitas kelapa sawit di Indonesia. Hal ini dikarenakan peningkatan produktivitas adalah kunci untuk menjaga daya saing secara global.
Mengutip Kontan.co.id, Pemimpin Umum Media Perkebunan, Gamal Nasir mengatakan bahwa saat ini produktivitas kebun kelapa sawit rakyat masih rendah yakni 3 ton CPO/ha/tahun sedangkan perusahaan 6 ton CPO/ha/tahun.
Padahal menurutnya potensi benih yang ada bisa mencapai 9 ton hingga 12 ton CPO per ha. Maka itu, masih ada ruang untuk peningkatan produktivitas tanpa perlu perluasan lahan dengan intensifikasi dengan cara seefisien mungkin sehingga biaya produksi tetap terjaga.
Meski demikian, persoalan dan permasalahan kelapa sawit sebagai devisa utama negara kerap mengalami pupuk langka dan mahal, perubahan iklim, terserang Ganoderma, dan lahan kebun yang terbatas.
Sebab itu, penyaluran dana BPDPKS untuk PSR bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekebun. Upaya percepatan PSR yang dilakukan oleh BPDPKS adalah koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholder.
Namun, pekebun kelapa sawit tidak perlu khawatir akan permasalahan yang kerap terjadi di perkebunan. Karena PT Propadu Konair Tarahubun / Plantation Key Technology (PKT) memberikan solusi berupa formulasi khusus yakni pupuk MOAF® yang memiliki harga terjangkau dan tepat dosis.
Selain itu, PKT juga memiliki teknologi penegendali hayati berupa CHIPS® yang bermanfaat mengendalikan serangan Ganoderma pada tanaman kelapa sawit.
Bagi perusahaan yang ingin bertanya langsung dapat mengunjugi website kami www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp kami 0821-2000-6888.
Sumber: Kontan.co.id