Sawit Notif – Dalam industri kelapa sawit sering terdengar istilah SAF atau yang lebih dikenal dengan Sustainable Aviation Fuel. Lantas apa itu SAF dan apa manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari ?
Sebelumnya SAF adalah bahan hasil olahan dari Palm Kernel Expeller (PKE). Bahan baku PKE ini diolah sedimikan rupa agar menjadi bahan yang memiliki nilai yang tinggi dan mafaatnya bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari khusunya di bidang penerbangan di Indonesia.
Dilansir dari onesolution.pertamina.com inovasi terkini dalam bentuk Sustainable Aviation Fuel (SAF) memiliki peran penting dalam dunia penerbangan. SAF saat ini menjadi tonggak penting dalam menyediakan solusi bahan bakar pesawat yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbondioksida (CO2) di sektor penerbangan.
SAF menjadi Solusi terbaik saat ini dalam menghadapi isu Global Warming atau Pemanasan Global. SAF dibuat dari campuran bahan bakar jet konvensional dan bahan pencampur berkelanjutan. Selain itu, SAF dapat langsung digunakan tanpa modifikasi khusus pada pesawat.
Campuran ini, dikenal sebagai ‘neat SAF’, merupakan versi berkelanjutan dari bahan bakar Jet A dan Jet A-1, cocok untuk berbagai jenis pesawat. Pada intinya, SAF dihasilkan dari biomassa atau karbon daur ulang. Proses produksi SAF itu sendiri harus mematuhi standar ketat terkait penggunaan lahan, air, dan energi. Fakta lainnya ialah saat ini sekitar 80 ribu liter bahan bakar yang berasal dari SAF di Bandara Soekarno Hatta sedang menjalani tes.
Kemudian hasil dari tes tersebut tidak mengecewakan karena tak terdapat perbedaan signifikan pada response engine dibandingkan dengan bahan bakar aviasi Jet-A1 konvensional. Oleh karena itu bakan bakar yang umumnya menggunakan aftur suatu saat bisa diganti secara menyeluruh menggunakan SAF di seluruh Bandara di Indonesia.
Melalui inovasi seperti SAF ini, pemerintah melalui Pertamina berkomitmen dalam mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDG’s) dan menerapkan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya. Dengan langkah-langkah nyata ini, masa depan penerbangan ramah lingkungan di Indonesia semakin terang.
Dengan demikian, isu pemanasan global semakin bisa diatasi secara perlahan dari sektor penerbangan. Dan hasil SAF yang ramah lingkungan itu bisa diterapakan di seluruh dunia agar mengurangi pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini.
Sumber : sawitindonesia.com, onesolution.pertamina.com