Sawit Notif – Agroforestri sawit menjadi strategi pertanian berkelanjutan untuk menjaga produktivitas perkebunan sawit sekaligus membantu pelestarian lingkungan. Konsepnya dengan menggabungkan perkebunan kelapa sawit dengan tanaman pertanian lain di satu lahan.
Dibandingkan perkebunan monokultur hanya tanaman kelapa sawit, agroforestri menawarkan solusi yang lebih ramah terhadap alam. Selain itu, konsep agroforestri di perkebunan sawit dapat sekaligus menjadi diversifikasi pendapatan bagi para petani.
Pengertian Agroforestri Sawit
Apa itu metode agroforestri? Agroforestri dapat diartikan sebagai sebuah rancangan penggunaan lahan untuk mengkombinasikan pepohonan dengan dalaman pertanian. Tujuan utamanya guna meningkatkan keuntungan baik dari segi lingkungan, maupun ekonomi.
Ketika dilihat dari sudut pandang perkebunan sawit, agroforestri sawit berarti sebuah upaya yang dilakukan dengan mengkombinasikan tanaman kelapa sawit dengan tanaman pertanian atau kehutanan lainnya di satu lahan yang sama.
Tanaman yang dimaksud dapat berupa tanaman semusim maupun tanaman penghasil buah, tanaman penghasil kayu, dan lainnya. Selain itu, konsep agroforestri secara lebih luas juga bisa memadukan perkebunan kelapa sawit dengan tanaman lainnya maupun ternak.
Perkebunan kelapa sawit memang cocok menerapkan sistem agroforestri karena memiliki cara menanam kelapa sawit dengan jarak tanam antar pohon yang cukup renggang.
Ruang kosong antara tegakan sawit yang cukup besar dapat dimanfaatkan untuk menanam jenis tanaman kehutanan lain maupun melakukan usaha ternak.
Implementasi Agroforestri pada Perkebunan Kelapa Sawit
Konsep jangka benah melalui dua tahapan dalam menjadi strategi implementasi agroforestri di perkebunan kelapa sawit. Tahapan pertama dilakukan melalui teknik precision agroforestry.
Teknik ini dilakukan untuk mengubah kebun kelapa sawit yang awalnya monokultur menjadi lebih heterogen. Upaya yang dilakukan dengan memperhatikan jenis tanaman yang produktif san pola tanaman tepat.
Setelah itu, dilaksanakan tahap kedua dengan tujuan meningkatkan struktur serta fungsi dari ekosistem perkebunan sawit menjadi lebih kompleks. Tujuannya guna membentuk struktur vegetasi lebih kompleks dan beragam.
Caranya dilakukan dengan menambah jenis dan jumlah tanaman pendamping di perkebunan sawit. Hasilnya akan terbentuk agroforestri sawit dengan struktur multi-layers yang menyerupai struktur hutan.
Tidak lupa, dalam penerapan agroforestri di kebun sawit tetap harus menjalankan perawatan sawit dengan tepat dan konsisten. Pastikan untuk menggunakan pengendali hayati CHIPS dalam mendukung pertumbuhan tanaman sawit dan mengendalikan OPT.
Sebenarnya, implementasi agroforestri di perkebunan kelapa sawit sudah banyak diterapkan masyarakat Indonesia di berbagai wilayah. Perkebunan sawit ditanami juga berbagai tanaman pertanian maupun kehutanan.
Misalnya, di perkebunan sawit ditanami pohon penghasil getah, penghasil kayu, hingga pohon penghasil buah-buahan.
Selain itu, ada juga implementasi agroforestri di perkebunan sawit yang dipadukan dengan konsep peternakan. Jenis agroforestri di perkebunan sawit memang cukup beragam.
Tujuan dan Manfaat Agroforestri Sawit
Pelaksanaan program agroforestri di perkebunan kelapa sawit memiliki tujuan hingga berbagai manfaat dalam berbagai aspek, seperti:
1. Menjaga Kesuburan Tanah
Tanaman pendamping kelapa sawit bisa membantu meningkatkan keanekaragaman hayati. Selain itu, serasah yang dihasilkan berbagai jenis tanaman mampu membantu mengikat fosfor maupun nitrogen dalam tanah.
Hasilnya tanah lahan perkebunan kelapa sawit akan semakin subur. Peningkatan kesuburan lahan tentu saja akan membantu mengoptimalkan pertumbuhan, perkembangan, bahkan produktivitas tanaman kelapa sawit.
Penerapan agroforestri dengan keberadaan berbagai tanaman pendamping bisa mengurangi pertumbuhan gulma. Artinya, tanaman pendamping bisa menghambat persaingan nutrisi di lahan perkebunan kelapa sawit.
2. Meningkatkan Keragaman Produk yang Dihasilkan
Kombinasi antara tanaman kelapa sawit dan tanaman kehutanan di lahan yang sama menjadi keunggulan agroforestri karena mampu meningkatkan keragaman produk.
Perkebunan sawit tidak lagi hanya menghasilkan minyak kelapa sawit, tetapi juga bisa menghasilkan berbagai produk lainnya dari tanaman pendamping. Misalnya, kayu, buah-buahan, getah, dan lainnya.
Konsep agroforestri di perkebunan sawit yang juga dikombinasikan dengan peternakan juga bisa menghasilkan lebih beragam produk ternak.
3. Menambah Keuntungan Ekonomi
Agroforestri sawit telah terbukti mampu meningkatkan keragaman produk yang dihasilkan perkebunan. Artinya, keuntungan ekonomi dan finansial yang dihasilkan petani sawit akan ikut mengalami kenaikan.
Hal ini karena petani sawit tidak lagi hanya tergantung dari penjualan minyak kelapa sawit. Namun, petani juga bisa menjual lebih beragam produk yang dihasilkan tanaman pendamping di sistem agroforestri kelapa sawit.
4. Membantu Meningkatkan Kesejahteraan Petani
Agroforestri sawit dengan berbagai produk yang dihasilkan juga sangat berperan dalam bidang sosial. Konsep agroforestri ini mampu meningkatkan pendapatan petani sawit, sehingga kesejahteraan mereka pun meningkat.
Tidak hanya itu, agroforestri yang dipadu dengan tanaman pangan sebagai pendamping juga bisa meningkatkan ketahanan pangan petani secara berkelanjutan.
Konsep agroforestri seperti ini juga lebih menguntungkan petani karena secara tidak langsung membantu mereka dari fluktuasi harga kelapa sawit. Kesejahteraan dan jaminan ekonomi para petani sawit pun bisa lebih stabil.
5. Sebagai Upaya Pendekatan Berkelanjutan
Mengapa agroforestri dianggap sebagai pendekatan yang berkelanjutan? Alasannya karena melalui agroforestri dapat terjalin praktik nyata yang menghubungkan antara pertanian dan kehutanan.
Hasil dari penerapan agroforestri berupa sistem perkebunan yang lebih produktif sekaligus beragam. Tidak hanya itu, agroforestri dianggap menjadi pendekatan berkelanjutan karena lebih ramah terhadap lingkungan di perkebunan kelapa sawit itu sendiri.
Agroforestri secara tidak langsung membantu menjaga kesuburan tanah, mengatur siklus hidrologi , mengurangi erosi, menyimpan jarbin, bahkan berperan dalam meningkatkan keanekaragaman hayati.
Jadi, seluruh tujuan agroforestri dapat dikatakan sebagai pendekatan lingkungan yang berkelanjutan.
Gunakan CHIPS Untuk Perawatan Sawit
Agroforestri sawit bukan hanya strategi pertanian terpadu, tetapi solusi jangka panjang untuk keberlanjutan lingkungan. Selain itu, adanya tanaman lain yang ada di perkebunan sawit bisa menjaga keanekaragaman hayati sekaligus membuka peluang ekonomi baru.
Keberagaman produk yang dihasilkan di kebun sawit menggunakan agroforestri akan menambah penghasilan dan akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi, pengelolaan agroforestri di kebun sawit harus dijalankan dengan baik agar manfaatnya optimal.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai seputar perkebunan kelapa sawit, dapat mengunjungi website www.pkt-group.com atau menghubungi whatsapp 0821-2000-6888.
FAQ
Apa Tujuan Agroforestry?
Penerapan agroforestri di perkebunan sawit dilakukan dengan tujuan guna memberikan manfaat lebih banyak dari segi lingkungan, ekonomi, maupun sosial bagi seluruh pihak yang terlibat.
Kenapa Harus Menerapkan Agroforestri?
Agroforestri di perkebunan kelapa sawit mampu memberikan peluang lebih tinggi guna meningkatkan produktivitas sekaligus keuntungan dari berbagai bidang. Hasilnya pun terlihat dengan adanya sistem pertanian di perkebunan sawit lebih sehat dan berkelanjutan.
Agroforestri Tanaman Apa Saja?
Berbagai jenis tanaman pertanian hingga kehutanan kenyataannya dapat dikombinasikan di perkebunan kelapa sawit dalam konsep agroforestri. Misalnya saja, kopi, lada, gaharu, alpukat, durian, petai, hingga berbagai tanaman pertanian maupun kehutanan lainnya.
Mengapa Praktik Agroforestri Dapat Bermanfaat dalam Perkebunan Kelapa Sawit?
Alasannya tentu saja untuk meningkatkan nilai tambah dari lahan perkebunan kelapa sawit. Nilai tambah yang dimaksud bukan hanya secara ekonomi, tetapi dari segi keadaan sosial masyarakat hingga lingkungan lahan kelapa sawit itu sendiri. (AD)(SD)(DK)(NR)