Sawit Notif – Pemerintah mengimbau pelaku usaha di subsektor perkebunan kelapa sawit untuk mendukung target Nol Emisi Karbon (Net Zero Emissions/NZE) pada 2060 atau lebih awal. Perusahaan dapat menerapkan dukungan ini dengan mengganti bahan bakar pembangkit dari jenis fosil menjadi biogas atau mengurangi penggunaan pupuk kimia pada tanaman sawit.
Mengutip Investor.id, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa pemerintah meminta pemangku kepentingan (stakeholders) sawit khususnya pelaku industri hulu untuk mendukung pencapaian target NZE pada 2060 atau lebih awal.
Sebab, tanaman kelapa sawit termasuk subsektor industri komoditas agro yang mendukung penyerapan emisi karbon dalam program NZE. Dadan Kusdiana mengatakan tanaman kelapa sawit dapat membantu penyerapan emisi karbon. Karena tanaman kelaapa sawit dapat menyerap karbon lebih besar dibandingkan tanaman lain.
Maka itu, menurutnya pemerintah akan terus meningkatkan pemanfaatan bahan bakar nabati dari sawit, baik dalam bentuk biodiesel maupun bio yang lain, misalnya bioetanol atau biogas. Terkait biodiesel, penggantian bahan bakar mesin diesel dari minyak solar ke biodiesel juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) 50-60%.
Oleh karena itu, pemerintah saat ini tengah mendorong pendekatan teknologi guna mengonversi minyak nabati, seperti tanaman sawit yang diolah menjadi bensin atau langsung menjadi solar. Maka, pemanfaatan bioenergi akan dimaksimalkan dalam bentuk bahan bakar nabati yang sifatnya cair atau bentuk biogas guna mengolah limbah-limbah cair yang masih organik.
So, mari bersama-sama kita dukung imbauan pemerintah dalam mendukung target Nol Emisi Karbon (Net Zero Emissions/NZE) pada 2060 atau lebih awal.
Sumber: Investor.id