Sawit Notif – Setelah kemarin ditutup untuk perayaan tahun baru, harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange naik tipis di sesi awal perdagangan pada Selasa (03/01). Dilansir dari Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan juga menguat 0,19% ke MYR 4.181/ton pada pukul 09:53 WIB.
Mengutip Cnbcindonesia.com, Pemerintah India telah memperpanjang kebijakan untuk impor minyak nabati termasuk CPO dengan pajak yang lebih rendah hingga Maret 2024. Sebelumnya, India juga telah mulai mengurangi pajak impor pada pertengahan 2021 karena harga CPO tinggi, kemudian kembali diperpanjang sampai Maret tahun depan.
Pajak CPO saat ini di India sebesar 5,5% yaitu untuk impor minyak sawit mentah. Situasi tersebut tentunya menjadi kemajuan positif bagi negara-negara eksportir CPO, termasuk Indonesia. India telah mengkonsumsi sekitar 24 juta ton minyak nabati tiap tahun, di mana sekitar 10,5 juta ton kebutuhan dipenuhi melalui produksi dalam negeri, sedangkan 13,5 juta ton sisanya akan diimpor.
Berangkat dari nilai impor sekitar 8-8,5 juta ton merupakan minyak sawit, sedangkan 45% di antaranya berasal dari Indonesia, dan sisanya dari negara tetangga Malaysia. Bahkan, melansir data Reuters, India adalah importir utama CPO Indonesia, dengan porsi impor mencapai 21,3% dari total impor CPO di tahun 2016-2020.
Meski demikian, ekspor CPO Malaysia terhitung per Desember 2022 diprediksi menurun, kondisi tersebut tercermin dari proyeksi perusahaan-perusahaan kargo.
Salah satunya adalah perusahaan independent AmSpec Agri Malaysia yang memproyeksikan ekspor CPO Malaysia per Desember 2022 turun 2,8% menjadi 1,456.986 ton dari 1.498.862 ton. Kemudian, Surveyor Kargo Intertek Testing Services juga memprediksikan ekspor CPO Malaysia melemah 1,7% menjadi 1.552.637 ton dari 1.580.106 ton.
Sumber: Cnbcindonesia.com