Pekanbaru – Kenaikan permintaan dari kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara menjadi salah satu pendorong kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) selama sepekan ini.
Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu mengatakan, bahwa harga CPO juga meningkat karena adanya kenaikan permintaan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng bulan Ramadhan nanti.
“Kenaikan sudah mulai terlihat pada akhir Maret hingga satu bulan sebelum Ramadhan,” kata Tengku Neni di Pekanbaru, Minggu (1/4/2018).
Ditambah lagi, lanjut Tengku, saat ini masih diterapkan penangguhan pajak ekspor CPO Malaysia dan baru berakhir pada 7 April nanti sehingga mendorong ekspor membaik.
“Selain itu nilai ringgit Malaysia juga sedang melemah terhadap dollar Amerika Serikat,” tambah Tengku.
Alhasil, industri perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau selama sepekan ini mendapat “angin segar”. Pasalnya, harga penetapan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau mulai mengalami kenaikan sebesar Rp25,71 per kilogram.
“Periode 28 Maret hingga 3 April mendatang ada kenaikan lagi meski kenaikannya tipis, yaitu sebesar Rp25,71 per kilogram. Ini jauh lebih baik dibandingkan minggu lalu mengalami penurunan berturut-turut,” urainya.
Berikut penetapan Harga TBS Provinsi Riau periode 28 Maret-3 April 2018 ; kelapa sawit umur 3 tahun sebesar Rp1.343,47; kelapa sawit umur 4 tahun Rp1.499,92; kelapa sawit umur 5 tahun Rp1.604,89; kelapa sawit umur 6 tahun Rp1.652,39; kelapa sawit umur 7 tahun Rp1.715,37.
Selanjutnya, kelapa sawit umur 8 tahun Rp1.768,87; kelapa sawit umur 9 tahun Rp1.825,85; kelapa sawit umur 10 tahun-20 tahun Rp1.876,60; kelapa sawit umur 21tahun Rp1.831,36.
Kemudian, kelapa sawit umur 22 tahun Rp1.785,39, kelapa sawit umur 23 tahun Rp1.740,16, kelapa sawit umur 24 tahun Rp1.721,92, dan kelapa sawit umur 25 tahun Rp1.648,95.
sumber: goriau.com