Sawit Notif – Stok minyak sawit di Malaysia diperkirakan akan melebihi dua juta ton untuk pertama kalinya dalam dua tahun, karena produksi dan ekspor minyak Indonesia yang meningkat telah menyebabkan persaingan yang ketat untuk ekspor.
Mengutip Infosawit.com, Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Bloomberg, persediaan minyak sawit Malaysia diperkirakan meningkat 15,8% menjadi 2,05 juta ton pada Agustus dibandingkan Juli. Ini menjadi yang pertama kalinya stok menembus dua juta ton sejak Mei 2020 dan akan menjadi yang tertinggi sejak November 2019.
Persediaan yang tinggi akan semakin menekan harga minyak sawit, yang telah turun lebih dari 40% sejak Mei 2022, ini disebabkan Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan ekspor minyak sawit nya termasuk memberlakukan penghentian sementara Pungutan Ekspor yang telah diperpanjang hingga akhir Oktober.
Selain kehilangan pangsa pasar akibat pulihnya pengiriman minyak sawit dari Indonesia, dilansir dari TheedgeMalaysia produksi minyak sawit di Malaysia juga mengalami peningkatan dikala musim puncak produksi.
Menurut survei, produksi minyak sawit di Malaysia meningkat 8,3% menjadi 1,70 juta ton, tertinggi sejak Oktober, sedangkan ekspor hanya 1,32 juta ton, lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Maka dari itu, Direktur Pelaksana TransGraph Consulting Pvt Ltd yang berbasis di Hyderabad, Nagaraj Meda mengungkapkan bahwa produksi minyak sawit kemungkinan akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada September 2022, sebelum akhirnya menurun hingga kuartal terakhir tahun ini.
Meda mengatakan, “Dengan adanya peningkatan produksi akan mendongkark stok minyak sawit menjadi 2,4 juta hingga 2,5 juta ton, pada akhirnya akan berdampak pada harga yang akan tertekan,”katanya.
Sumber: Infosawit.com