Sawit Notif – Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ditingkat petani di Aceh Barat Daya (Abdya) dan Sumatera Selatan (Sumsel) mulai merangkak naik.
Mengutip Serambinews.com, Yusran Adek, salah seorang pengusaha pemegang Surat Pesanan (SP) di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Mon Jambe-Babahrot, membenarkan adanya kenaikan harga TBS ditingkat petani sebesar Rp 1.250/Kg dan di pabrik sebesar Rp.1.470 pada hari kemarin (10/8).
Kemudian, Dinas Perkebunan (Disbun) Sumatera Selatan (Sumsel) mengatakan harga Tandan Buah Segar (TBS) di Bumi Sriwijaya saat ini mulai merangkak naik. Namun, harga TBS di Sumsel masih lebih rendah dibandingkan provinsi tetangga seperti Jambi.
Menurut Analisis PSP Madya Disbun Sumsel, Rudi Aprian mengatakan, dibandingkan dengan provinsi tetangga seperti Jambi, harga TBS sawit di Jambi sudah menyentuh Rp 2.000/kg. Sementara di Sumsel tetap Rp 1.860/kg.
Rudi juga menjelaskan bahwa kenaikan harga TBS sawit di Sumsel dipengaruhi faktor peniadaan pungutan ekspor yang ditandatangani Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Jika sebelumnya TBS sempat menyentuh harga terendah Rp600 per kilogram, saat ini sudah menyentuh Rp1.860 dibandingkan harga sebelumnya Rp1.611 per kilogram, dikutip dari News.id.
Harga TBS di Sumsel dipengaruhi pembebasan pungutan ekspor yang ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani. Jika sebelumnya TBS mencapai harga terendah Rp 600/kg, kini menyentuh Rp 1.860 dari harga sebelumnya Rp 1.611/kg.
Maka dari itu, Rudi menilai bahwa ke depannya Pemprov Sumsel akan menyesuaikan penetapan harga TBS dalam satu pekan sekali. Hal ini dilakukan agar skema penetapan harga tak tertinggal dari provinsi lain. “Ada wacana dari petani agar Sumsel bisa menyesuaikan penetapan harga TBS satu minggu sekali, dan ini tentu memerlukan persiapan,” katanya.
Sumber: Serambinews.com, News.id.
