Sawit Notif- Konsultan Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit (CPOPC), Datuk Kalyana Sundram mengatakan kekuatan pasar, khususnya di Asia dan Timur Tengah, telah melihat perubahan ini.
Menurutnya, produsen makanan telah melakukan peralihan ini karena cukup mudah karena ada begitu banyak data yang tersedia tentang bagaimana olein sawit digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan fraksi sawit lainnya dalam industri makanan, gorengan dan makanan ringan.
Mengutip Infosawit.com, Datuk Kalyana menjelaskan khusus di Uni Eropa, ada satu masalah tambahan yang perlu ditangani utamanya bagi sejumlah besar produk yang mengklaim “Tanpa Minyak Sawit”, kondisi ini perlu diubah tatkala harus menggunakan olein sawit karena nilainya yang baik dan kualitasnya yang jelas dalam aplikasi ini.
Ia mengatakan bahwa mereka akan memiliki kewajiban untuk menjelaskan kepada konsumen mereka kembalinya mereka ke minyak sawit karena kondisi global saat ini.
Ukraina dan Rusia akan menjadi produsen terbesar dunia masing-masing sebesar 7,3 juta ton dan 5,8 juta ton minyak bunga matahari pada tahun 2020. Bersama-sama, kedua negara ini menyumbang sekitar 73% ekspor minyak bunga matahari.
Sementara itu, Kalyana juga menjamin dukungan dari institusi seperti CPOPC dalam latihan ini, dan Dewan akan menggunakan bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung klaim apapun mengenai palm olein dalam aplikasi ini.
Sumber: Infosawit.com